husband from Poland, i am from Indonesia. That's why we get lost in Melbourne. Confused? Ask me a question to Succchhh33@gmail.com Do not copy or repost my post without ask me. Any reports? Simply email me.
Monday, 11 April 2016
Bekerja karena pilihan
Sayah gemasss sekali kalo denger 'orang kaya mah gak usah kerja' apakah kerja itu karena miskin? Tuh banyak pengganguran gak kerja, di gaji pemerintah. Penghasilan saya seminggu sama dengan penghasilan mereka sebulan. Sayah kerja karena saya suka kerja. Apalagi kalo liat wanita2 indo yg nikah dengan pria barat, awal ny kerja, gara2 nikah sama org barat langsung resign. Banyak juga sih yg gara2 nikah sama orang lokal langsung resign juga. Yah hidup itu pilihan dan masing2 orang punya jalan nya sendiri. Kalo saya pribadi sih sekaya apapun suami saya, saya harus kerja, harus mandiri, punya harga diri di mata keluarga suami, di mata suami, dan di keluarga saya. Sama2 cari nafkah, urus rumah sama2. Banyak loh wanita2 indo yg saya kenal disini hanya mengharapkan uang dari suami. Diem2 ngumpulin sisa uang belanja demi dikirim ke keluarga di indo. Menurut saya hal ini nggak banget ! Bukan hanya orang indo aja sih yg begini, orang philipina juga banyak yg seperti orang kita. Saya masih bisa memaklumi jika wanita tidak bekerja karena ada bayi. Tapi kalo anak udah 2 atau 3 tahun ke atas dan bilang gak kerja karena ada anak, duhh kasihan anak nya di jadikan alasan. Lagian kerja kan gak harus terpisah dari anak dan keluar rumah. Bisa juga kerja online di rumah bersama anak. Nah hari ini kita ada argument dengan Ed karena saya terlalu sibuk kerja. Dan pilihan saya buat Ed yaitu cari wanita lain yang siap duduk manja di rumah, nurut kata suami, mengandalkan uang dari suami,atau bertahan dengan saya, wanita yang sibuk kerja, tidak nurut kata suami, tidak nuntut apapun dari dia. Bisa dibilang kalo saya itu susah di atur dan punya ambisi untuk maju. Dan Ed pun akhir ny mikir dan memilih bertahan dengan saya. Kadang binggung juga sih sama wanita2 tidak bekerja dan merasa aman karena suami kerja. Gak kebayang jika suami nya meninggal atau selingkuh bagaimana nasib dia dan anak nya nanti. Disisi lain, saya membiasakan Ed untuk hidup mandiri jika suatu saat saya gak ada. Ed terbiasa buat jemur baju, masak, nyuci piring, bersihin kaca, belanja bulanan, etc. jadi sebenarnya Ed bisa hidup tanpa saya dan saya bisa hidup tanpa Ed. tapi kita bersama karena pilihan bukan karena paksaan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.