Saturday, 28 February 2015

dampak negative unemployment benefit

di negara seperti Australia, orang yang tidak memiliki penghasilan dipelihara oleh negara. dapat uang untuk makan, discount besar untuk sewa rumah, discount besar untuk obat obatan (semahal apapun obat tsb, mereka hanya diwajibkan membayar $5). semakin banyak anak, maka uang yg diberikan oleh pemerintah semakin besar. jika mereka unemployment karena bener bener gak bisa dapet kerja, sakit parah, cacat, dll. saya masih bisa maklum. tapi masalah nya, banyak dari mereka yang unemployment berpuluh puluh tahun. bukan karena gak ada pekerjaan untuk mereka, tetapi karena mereka sudah merasa nyaman dengan uang dari pemerintah. saya akui bahwa mereka gak hanya ongkang ongkang kaki dirumah. sebgaian dari mereka wajib melakukan pekerjaan sosial 15 jam/minggu. dampak lain nya, banyak dari mereka yg tidak peduli terhadap pendidikan anak. bagi mereka, untuk apa sekolah toh pemerintah akan membiayai hidup mereka. tidak perlu punya ijazah dll untuk nyari kerja karena mereka gak perlu nyari kerja kalo pengganguran dibiayai oleh negara. disisi lain, banyak penggungsi yang sengaja datang ke Australia. bukan untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yg lebih baik, mereka datang untuk dapat unemployment benefit. bahkan ada unemployment yg cerdik. mereka berpura pura bercerai, sehingga istri dan suami dapat uang terpisah, rumah terpisah dll. padahal mereka masih tinggal bersama tapi mereka dapat 2 rumah. satu untuk weekdays dan satu untuk weekends. lalu mereka melakukan pekerjaan illegal (tidak terdaftar untuk membayar pajak) misal nya nyebarin brosur, jualan di market, dll. ada juga penggungsi yang tinggal di area mahal di Brisbane dekat pantai dengan view pantai. mereka gak kerja apa apa dan bisa dapet tempat tinggal sebagus itu. ada juga, orang dari afrika yg dulu jadi client di tempat saya bekerja dulu. dia dateng untuk melakukan perawatan kecantikan, anak nya ada 4 atau 5 dan semua nya dibiayai oleh negara. dia setiap hari saya lihat ke cafe, beli kopi. saya aja gak mampu ke kafe tiap hari buat beli kopi. segelas kopi harga nya $5 dalam sebulan dia menghabiskan $150 (1,5 juta) buat kopi doang. siapa yg membayar ? negara. negara dapat uang darimana? dari saya yang posisi nya sebagai tax payer. oleh karena itu kami yg posisi nya sebagai tax payer tidak senang dengan kebijakan pengganguran dibiayai oleh negara. padahal uang tsb bisa digunakan untuk hal yg lebih penting. bukan malah membiayai orang yg gak mau kerja dan cuma mau bikin anak. akibat lain nya, banyak orang disini yang mengeluh untuk bekerja keras. ini akibat dari negara yg memanjakan penduduk nya. penduduk nya jadi manja, gak mau kerja keras, dan suka bermalas malas dan foya foya. pergi ke cafe, shopping, nightclub, dll. *ini berdasarkan pengamatan saya dan berbicang dengan bbrp orang*

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.