husband from Poland, i am from Indonesia. That's why we get lost in Melbourne. Confused? Ask me a question to Succchhh33@gmail.com Do not copy or repost my post without ask me. Any reports? Simply email me.
Monday, 17 August 2015
Keadilan masa kini
Gw dateng kemari, pake visa fiancee and nikah. Barulah apply visa partner dan saat ini saya pegang temporary partner. Rupa nya ada orang yg curang dan lewat jalan pintas. Mereka dateng kesini pake visa turist lalu menikah dan apply visa partner. Kenapa menurut aku curang? Karena visa fiancee yg aku bayar sekitar 3 tahun lalu itu $2500. Sedangkan visa turis cuma $200 (+-). Tapi pas gw tanya ke suami, karena dia saat itu memang konsultasi ke agent immigrasi yg terdaftar di MARA. Dan kalo kita lewat cara curang itu untung2 an. Karena kalo kita lagi bad luck, pihak immigrasi bisa mencurigai atau salah paham dan mengira bahwa hubungan kita gak genuine. Istilah gampang nya, mereka ngira kalo kita cuma nyari kewarganegaraan Australia. Semacam ngungsi ke mari. Dan Ed gak mau coba2 nyari keberuntungan dalam hal ini. Karena dia bener2 mau gw ikut dia kemari bukan dia ikut gw ke Indonesia. Nah, beda nya nikah dengan turis visa dan fiancee visa, saat kita mau apply visa partner. Saat apply visa partner, saya cuma kasih 2 statement dari orang yg merupakan WN australi ke pihak immigration dan isi formulir applikasi. Dan sebulan (+-) temporary partner visa saya keluar. Menurut saya, kalo lewat jalan pintas lebih risky dibanding yg lewat jalur formal. Walaupun saya merasa bahwa hal ini gak adil. Masa orang yg pegang turis visa boleh nikah padahal kan seharus nya lewat visa fiancee dulu. Tapi itulah, kita gak tau apa yg akan terjadi kedepan. Saya dan suami gak mau denger alasan mereka refused visa saya karena saya menikah dengan visa turis. Untuk menghindari mereka membuat alasan untuk refuse visa saya, jadi kita ikut prosedure.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.