Monday, 30 November 2015

Ada apa dengan tattoo?

Tattoo merupakan seni, tulisan atau gambar di tubuh menggunakan tinta. Kalo tattoo artist nya bagus/berpengalaman sih ok2 aja. Tapi kalo tattoo artist nya masih amatir dan gak bilang2 ke kita kalo dia masih amatir. Kan bisa gawat juga, berarti tubuh kita dijadikan sebagai pelajaran menggambar oleh dia. Kalo jadi nya bagus sih ok2 aja, kalo jadi nya aneh kan bisa gawat. Sebagian orang sudah menerima tattoo sebagai bagian dari seni. Namun sebagian orang menilai tattoo sebagai bukti cewek/cowok nakal, tak berpendidikan, tak ada respect untuk pengguna tattoo, bahkan sebagian posisi pekerjaan pun menolak orang bertato. Apalagi jika tato tersebut sangat menonjol. Jika tato nama suami/istri di pantat mungkin masih aman. Namun jika tato tsb di tangan, lengan, kaki, muka, dll (area yang mudah terlihat) maka perusahaan tak segan2 menolak org seperti itu. Ed gak punya tattoo karena takut ke HIV/Aids dari jarum tattoo nya dan pekerjaan nya tidak mengizinkan dia pakai tato. Biasa nya pekerjaan yang penuh respect tak memperbolehkan pekerja nya bertato. Saya belum pernah lihat anggota politik bertato, entah orang pintar tak suka tato? Mungkin bagi mereka tato hanya buang uang dan waktu. Apalagi pas tua nanti, pas kulit udah keriput seni tato yang tadi nya indah dikulit yang masih muda dan dan tidak keriput menjadi sangat berbeda saat kulit keriput. Saya pernah tanya ke Ed, bagaimana jika saya membuat tato nama dia. Terus reaksi nya 'are you crazy?' Dengan wajah di lipat 10 hahaha.. Ed gak suka cewek bertato. Apakah kalian suka tatoo?

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.