Friday, 6 November 2015

Hargai dan hargai

Banyak orang yang karena umur nya jauh lebih tua, maka meremehkan yang muda bahkan memanggil orang muda dengan sebutan 'anak baru kemaren'. Apakah dalam hal menghargai ada patronising? Bahwa orang tua tidak harus menghargai orang muda dan orang muda wajib menghargai orang tua. Pengalaman hidup itu berbeda beda, dewasa bukan pula di ukur dari usia. Dewasa di ukur dari tingkat emosi, cara berfikir dan pengalaman hidup. Usia saya baru 21 th, tapi saya sudah mengenal sakit nya di usir oleh orang tua sendiri sejak di bangku sekolah, sakit nya hanya di kasih uang untuk naik angkot 1 arah yang berarti pulang nya saya harus jalan kaki dan jarak nya pun tidak dekat, memakan waktu 1 jam berjalan kaki dengan perut lapar dan hanya diisi air putih (saat itu saya masih SD dan saya berjalan sendirian) sakit nya melihat orang tua bertengkar hebat, sakit nya dipandang sebelah mata oleh keluarga, teman, dan orang sekitar. Sakit nya melihat teman pakai baju baru dan saya selalu pakai baju bekasan, sakit nya teman punya sepatu baru tiap tahun nya dan saya pakai sepatu murah yang di pakai 3-5 tahun sampai bolong, sakit nya punya uang seribu rupiah saja susah, sakit nya di remehkan anak lain di sekolah karena saya miskin. Semua kesakitan itu sudah saya rasakan, semua rasa malu itu sudah saya nikmati. Karena pengalaman pahit itu lah maka nya saya selalu merih, tidak berfoya foya, peka terhadap mereka yang menderita. Karena saya tau sakit nya dan bagaimana rasa nya ada di kondisi mereka. Lalu apakah saya harus terus menerus menerima rasa sakit di hidup ini? Rasa nya sakit jika tidak di hargai karena saya jauh lebih muda, dianggap anak baru kemaren, apapun ucapan saya tidak dianggap karena di anggap pengalaman hidup saya tak seberapa. Namun bukankah hidup adalah universitas tanpa akhir? Bukan berarti karena kamu jauh lebih tua maka kamu tau segalanya. Bukan berarti karena kamu jauh lebih tua maka kamu lantas meremehkan orang muda. Saya pun mengerti bahwa mengajari orang tua itu seperti mengajarkan anjing tua (anjing yang tua sulit untuk menerima hal baru). Oleh karena itu muncul istilah 'you can not teach an old dog' semoga saja saya tetap memiliki pikiran terbuka hingga usia senja. Selamat menikmati hari tua mu dengan pikiran yang terkunci rapat serapat aku akan menutup peti jenazah mu kelak !

Love,

Mrs Traczyk

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.