Tuesday, 2 February 2016

Menuju permanent resident...

Setelah sekian lama dag dig dug, akhir nya dapat email dari pihak immigrasi. Isi nya disuruh melengkapi persyaratan permanent resident. Saya hanya bisa bersyukur, berterima kasih kepada sang Pencipta yang luar biasa. Dari kehidupan sederhana di pinggir kota, hingga ada disini, dan sebentar lagi menjadi permanent resident. Semua formulir sudah saya dikirim ke email Ed, Ed tinggal print di kantor besok (Ed korupsi kertas dan tinta printer kantor). Saya emang zibuk sejak akhir tahun kemarin, sejak tidak bekerja lagi, saya zibuk merapikan dan mengurus dokument dan tugas2 yang terlantar sejak tahun kemarin. Ini aja baru selesai 3 dokument ganti nama, dan urus surat kepolisian untuk placement. Yang lain udah mulai placement, bahkan udah ada yang selesai placement dan menyelesaikan tugas akhir. Saya malah belum mulai apa2, baru urus police check. 2 minggu lagi placement 120 jam, dilakukan 4 hari/minggu selama 4 minggu. 7.5 jam/hari. Zibuk lagi deh 😜 kembali ke topik. Sebenernya imigrasi kirim email nya dari tahun kemarin. Sebelum natal. Tapi apa daya, official email saya baru sempet di buka hari ini. Email sehari2 yang saya pakai selalu saya buka tiap hari, tapi email official emang jarang saya buka. Tapi akhir nya saya buka juga tuh email dan betapa terkejut nya dapat email dari immigrasi. Besok Ed pulang bawa banyak print an formulir. Hari Kamis niat nya mau jadi relawan di toko yang menjual barang bekas mencari dana untuk orang miskin, orang cacat, orang jompo. Ah tapi seperti nya tidak mungkin deh karena harus menyelesaikan formulir2. Formulir saham dan investasi lain nya belum selesai ganti nama. Dan hari Jumat ada janji sama mantan kolega untuk ngopi cantik dan dia mau bantu saya sebagai saksi mata hubungan saya dengan Ed. karena dulu kita kerja bareng dan dia tau kalo Ed antar jemput saya, bahkan terkadang Ed bantuin juga loh. Jadwal hari Rabu ini driving lesson dan kelas malam sampe jam 9. Huh ! Yang pasti hari ini saya senang, dapat email dari immigrasi tentang permanent resident saya. Setelah PR nya keluar, saya mau melanjutkan study lagi ke jenjang yang lebih tinggi karena dapat bantuan dari pemerintah. Saya akan lulus bulan Maret (pertengahan) dan semoga saja PR saya keluar tidak lama setelah saya kirim dokument. Jadi Tahun ini bisa study lagi ke jenjang yang lebih tinggi. Mumpung masih muda, masih sehat, masih kuat kerja sambil study. Tahun ini saya sangat progressive, karena ada beberapa moment penting di tahun ini. (Pertama, saya lulus dan dapat keterampilan khusus untuk bekerja di bidang tertentu, Kedua, PR sudah di depan mata. Ketiga, di bulan April saya akan melakukan Driving test untuk driving license aussie. Keempat, saya segera memiliki mobil pribadi setelah lulus driving test. Kelima, saya akan study ke jenjang yang lebih tinggi dengan bantuan pemerintah) jujur, hingga saat ini, saya masih merasa seperti mimpi. Awal nya memang pahit, di hina, di bully, di rendahkan karena berpacaran dengan orang asing, tidak segera kuliah seperti anak2 lain nya, berpacaran dengan pria yang jauh lebih tua, meninggalkan keluarga (jauh dari keluarga). Tapi saya jalani semua dengan sabar dan ikhlas walau dengan air mata. Akhir nya semua nya saya syukuri dan saya tidak menyesal sudah meneteskan air mata dahulu kala. Yang menghina, membully, merendahkan, memojokan, menjauhkan saya bukan hanya pihak luar (orang2 di sekolah, ibu2 penggosip di sekolahan, teman nusuk dari belakang, tettangga, lingkungan rumah) dan beberapa anggota keluarga ikut memojokan. Ah sudahlah, itu sudah menjadi history yang tidak perlu di kenang walaupun sulit untuk tidak mengenang nya hahaha.. Masih ingat di benak saat saya memutuskan ikut suami, mereka bilang 'kamu pelacur, perempuan murahan, mau jadi apa kamu, lihat anak lain sudah mulai kuliah, kapan kamu segera kuliah, hidup mu tidak akan sukses, kamu membuang masa muda mu untuk cowok itu, nanti kamu di negara nya di jadikan budak' dan masih banyak hal aneh bin ajaib dari orang2 di sekitar saya. Tapi sekarang waktu nya saya menikmati hidup dengan orang2 yg dulu support saya.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.