Friday, 11 December 2015

Perempuan2 berdasarkan adaptasi nya

Bukan ingin menghakimi. Ini hanya berdasarkan opini saya. Jika tak suka, saya pun tak memaksa anda tuk berkunjung apalagi membaca :) merasa telah di bohongi oleh salah seorang perempuan Indonesia yang ternyata hanya seorang turis namun bercerita kepada saya bahwa BELIAU adalah permanent citizen dan sudah 6 tahun di sini. Ternyata dia hanya seorang turis yang kumpul kebo #whooppss i mean partner dengan pria lokal disini. Mungkin maksud nya sudah 6 bulan disini, namun biar keren bulan nya di ganti tahun jadi nya 6 tahun. Saya pada waktu itu terkesan dan menanggap dia lebih berpengalaman daripada saya. Namun saat pertama saya bertemu dia, saya mulai curiga. Maka supaya kalian tak tertipu seperti saya, saya ingin berbagi tanda bahwa seseorang sudah menetap di sini (aussie) selama beberapa tahun. Bisa dilihat dari (menurut penilaiaan saya loh, bisa juga salah):
1. Cara berpakaian
Selera pakaian antara orang yang sudah menetap disini beberapa tahun dan orang yang baru datang beberapa bulan, sangat terlihat jelas. Dari pemilihan warna, mencocokan dengan bentuk tubuh, etc. dulu saya hobby belanja di Kmart kemudian saya ganti selera belanja  di opp shop cari yang unik dan aneh namun berkualitas. Tak koleksi pakaian dan sandal cina lagi. Melainkan koleksi pakaian desainer lokal atau sandal dari eropa. Sedangkan dia, entah mengapa hobby banget koleksi pakaian china yang dibuat secara massal kemudian lusuh setelah beberapa kali cuci 😂 bukan saya merendahkan, but you get what you pay for. Kecuali belanja di oppshop, itu mah bargain 😁
2. Fisik
Seseorang yang baru datang kesini, memiliki kulit yang berbeda. Sekalipun dia hobby keluar masuk salon, kulit nya akan berbeda dengan orang yang menetap disini selama beberapa tahun tanpa keluar masuk salon. Apa beda nya? Saya akui, setelah saya menetap disini selama beberapa tahun, kulit saya lebih cerah dan terkesan halus dan tipis. Mungkin karena tingkat polusi disini lebih rendah. Sedangkan saat pertama kali datang, kulit saya terkesan lebih tebal, terkesan bersih namun terlihat tidak sehat. Mungkin karena tingkat polusi di Indonesia membuat kulit menjadi stress.
3. Bahasa
Sebagian orang menetap disini selama puluhan tahun namun tak bisa berbahasa inggris, biasa nya mereka adalah immigran yang datang dengan keluarga nya. Dirumah berkomunikasi dalam bahasa tradisional mereka, dan menonton saluran Tv dalam bahasa mereka. Sehingga mereka tak memiliki minat belajar bahasa inggris. Namun hal berbeda akan terjadi, jika seseorang tersebut datang kesini sendiri dan hidup dengan pria barat. Maka mau tak mau harus bisa bahasa inggris dan seiring berjalan nya waktu, tahun ke tahun maka bahasa inggris mereka semakin lancar. Saya sangat curiga saat pertama kali bertemu dia, dia tak bisa bahasa inggris dangan lancar. Bahkan bahasa komunikasi dengan pria tsb pun hanya 'how are you?' Dan selesai sampai disitu. Selama 6 tahun begitu? WOW AMAZING !
4. Cara berfikir
Seseorang yang sudah menetap disini dalam kurun waktu beberapa tahun, tidak terlalu khawatir tentang uang. Kenapa? Karena disini ada jaminan sosial yang tinggi. Orang disini tidak terlalu appreciate uang. Mereka lebih appreciate lingkungan alam, pantai, bunga, pohon, hobby, etc. jika dia tak appreciate alam, pantai, bunga, pohon, etc dan lebih appreciate uang, uang dan uang arti nya dia masih mengalami trauma negara miskin. Hal ini sangat nyata saat obrolan antara saya dan dia hanya seputaran uang, uang dan uang. Dia sangat cemas tentang uang, dia masih trauma tentang kemiskinan yang terjadi di tanah air. Bahkan dia sangat ambisius untuk mendapatkan uang kecil, dimana bagi saya bekerja untuk uang kecil hanya membuang waktu di kehidupan saya yang singkat. Karena menikmati waktu di kehiupan lebih penting dari uang. Uang tak bisa mengembalikan waktu yang dihabiskan untuk mendapatkan uang.
5. Masih norak
Kita bisa tau antara norak dan tidak. Norak terhadap sesuatu yang baru itu wajar. Orang yang norak, memperlakukan sesuatu secara berlebihan dan tak pantas. Jika kalian memperhatikan perbedaan syahrini dulu dan sekarang. Dulu dia norak, apapun di pajang sampai kwitansi pun di pajang. Namun sekarang dia tak terlalu eksploitasi (menurut saya).

Saya belajar dari pengalaman hidup. Saya ditipu, dibodohi, dan aneh nya saya malah percaya. Berakhir dengan kecewa karena merasa diperlakukan seperti orang oon. Mungkin dulu saya oon karena saya berfikir bahwa semua orang itu jujur dan polos (saya pun tak menyangka jika hal kecil seperti ini pun dia harus berbohong, padahal jika dia jujur dia tak rugi apapun, karena dia berbohong, saya hilang kepercayaan terhadap dia). Namun kenyataan nya, hidup adalah panggung sandiwara.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.