husband from Poland, i am from Indonesia. That's why we get lost in Melbourne. Confused? Ask me a question to Succchhh33@gmail.com Do not copy or repost my post without ask me. Any reports? Simply email me.
Friday, 22 May 2015
belajar tersenyum saat kecewa
Saya lebih baik diam saat kecewa/ marah demi menjaga lisan. Berusaha mengendalikan emosi. Segala ujian dan cobaan itu menyakitkan tapi itulah hidup. Ujian dan cobaan membuat kita lebih dewasa dan mulia. Seperti pemahat yg memahat batu marmer menjadi sebuah patung. marmer tsb tidak marah/kecewa saat "disakiti" namun setelah proses pahat selesai, marmer tersebut menjadi lebih berharga daripada marmer yg tidak dipahat dan hanya dijadikan lantai. Saya suka bertanya ke diri sendiri, kenapa mereka begitu, kenapa ini terjadi pada saya?? This is such as life. Just relax, take it easy. Hidup ini terlalu singkat untuk memikirkan mereka yg membuat saya kecewa. Pokok nya harus memikirkan hal2 yg membuat saya senang. Karena saya gak mau buang2 waktu, menguras emosi dan tenaga untuk mereka yg menyakiti dan mengecewakan saya. Jadi kalo saya kecewa atau marah, biasa nya saya gak peduli lagi sama orang tsb, mulai dengerin musik, main golf di deket rumah/halaman, baca gossip artis, baca koran digital, dll. Pokok nya cari aktivitas untuk memgalihkan pikiran kecewa dan marah tsb ke hal yg positif. Hal yg membuat saya relax dan senang. Karena terlalu sering kecewa dan disakiti, saya jadi gak suka berharap banyak dari orang lain. Kalau seseorang kasih harapan, saya ok2 saja. Tapi saya gak berharap 100%. Kalo sesuai harapan, iya sukur. Kalo gak sesuai harapan, rapopo. Saat membuat perencanaan pun saya santai saja dan gak mutlak harus sesuai rencana. Karena rencana saya berbeda dengan rencana Tuhan. Pokok nya hidup ini sudah di atur alur nya oleh Sang Pencipta. Saya hanya menjalani saja. Saat kecewa, saya lebih suka diam. Karena diam lebih berharga daripada kata2 yg menyakitkan. Walaupun kadang suka jengkel dalem hati, dan serasa mau teriak sekencang2nya. Mari tersenyum saat kecewa :) namun kalo Ed yg membuat saya marah, yaudah pecah gitu aja. Kalo Ed marah pun pecah gitu aja. Yang saya maksud diatas, saat dikecewakan oleh kolega, teman, atau orang tak di kenal.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.