Tuesday 23 February 2016

Rahasia kereta ekonomi

Wanita yang tak kunjung menikah karena menunggu prince charming hingga usia kepala 3 bahkan kepala 4 atau kepala 5 dst, bagaikan wanita yang ketinggalan kereta. Masa menunggu jodoh sudah lewat, masa menunggu kereta sudah habis. Mereka terlambat, kereta sudah berlalu namun mereka masih menunggu. Siapa tahu ada prince charming (kereta bisnis atau firts class) datang menjemput. Namun ternyata hanya pria kelas biasa (kelas ekonomi) yang lalu lalang siap menjemput namun wanita ini selalu menolak. Mungkin saja kereta kelas ekonomi ini membawa wanita ini ke tempat tujuan dengan selamat, melewati tempat yang indah dengan pemandangan yang memanjakan mata. Mungkin saja kereta bisnis atau first class tidak membawa nya ke tempat tujuan dengan selamat dan tidak melewati pemandangan yang indah. Namun kebanyakan dari mereka takut, cemas, khawatir tentang kemana mereka akan dibawa oleh pria biasa. Hingga akhir nya mereka tak kunjung menikah karena memunggu prince charming yang tak kunjung datang dan menolak kesempatan dari prince yang tak charming. Hidup memang penuh kejutan.

Sunday 21 February 2016

Ketika Mister ke jatuh cinta

Sebelum menggenal saya, tentu Ed sudah mengenal wanita lain. Beberapa diantara nya beruntung karena dapat perjalanan ke Melbourne secara gratis. Menurut saya, Ed itu loyal, karena hampir semua wanita itu dapat kado dan uang dari Ed walaupun cinta mereka pupus di tenggah jalan. Sebelum menggenal saya,  Hubungan Ed dengan wanita biasa nya hanya berjalan tak lebih dari setahun. Semua misteri masa lalu Ed pun terkuak setelah kami menikah lebih dari 2 tahun. Rupa nya saat pertama kali Ed mengenal saya, pada saat itu dia sedang menjalin asmara dengan wanita lain yang pada saat itu mereka hampir menikah. Karena si wanita tsb sudah datang dari hotel ke hotel cari informasi per kiraan budget untuk wedding mereka. Tapi entah kenapa hati Ed ini merasa tak yakin untuk menikahi wanita tsb. Padahal wanita tsb sudah menjalin asmara jauh sebelum Ed mengenal saya, bahkan wanita tsb sudah mengunjungi Ed di melbourne dan mengunjungi rumah Ed, Ed membayar semua ongkos pesawat dan travel selama dia di melbourne. Karena pada saat itu mereka hampir menikah, dan mereka hampir mengajukan visa tunangan. Tapi karena hati Ed masih bimbang, Ed selalu menunda visa tunangan tsb hingga akhir nya secara tak sengaja saya dan Ed bertemu. Sejak pertemuan tak sengaja itu Ed selalu aktiv menghubungi saya bahkan ada perasaan rindu yang kuat hingga akhir nya sekitar 3-4 bulan setelah pertemua tak sengaja itu, tiba2 Ed pesan tiket pesawat dan bertekat bertemu saya lagi. Dan saya baru tau bahwa saat Ed sangat aktiv menghubungi, mengejar dan mencoba meraih cinta saya, pada saat itu wanita tsb tak tahu bahwa Ed jatuh hati pada saya. Wanita tsb merasa bahwa hubungan mereka hampir ke pelaminan. Selama kedatangan Ed di kota saya, wanita itu berfikir bahwa Ed sedang di Poland. Ed berbohong kepada wanita itu, Ed takut melukai hati wanita itu. Padahal saat itu, Ed sedang di kota saya berusaha mengejar cinta. Lalu sekembali nya Ed ke Melbourne, hubungan mereka menjadi dingin. Lalu wanita tsb mulai curiga, hingga akhir nya Ed menjelaskan bahwa ada kebimbangan di hati nya untuk menikahi dia. Betapa hancur hati wanita itu dan dia sangat marah habis2an. Bagaimana tak hancur? Bayangan menikahi bule, tinggal di negara bule, apalagi Ed sudah berjanji untuk memberikan nafkah kepada keluarga wanita tsb jika mereka menikah. Tapi semua nya tinggal mimpi. Wanita tsb memaksa untuk bertemu Ed di kunjungan berikut nya saat Ed ke Indonesia. Di kunjungan berikut nya saat Ed mengunjungi saya lagi selama 10-14 hari, di hari terakhir Ed menemui wanita tsb (saya baru tau kalo mereka bertemu, dulu saya tak tau). Itu merupakan perpisahan mereka, terakhir kali nya mereka bertatap muka. Hingga kembali nya Ed ke Melbourne (esok hari nya) wanita tsb mengirim pesan tentang kekecewaan nya pada Ed. lalu Ed menjelaskan kepada wanita tsb bahwa Ed jatuh hati pada saya, ada keyakinan yang sangat kuat di hati Ed untuk melabuhkan cinta nya pada saya. Sejak pertemuan tak sengaja itu, kehidupan Ed menjadi fokus pada diri saya. Hingga kami menikah dan saya disini bersama nya.

Friday 19 February 2016

Disaat uang menjadi pilihan ke dua

Beberapa hari terakhir, saya mulai beraktivitas di aged care. Hampir setiap hari setelah saya pulang ke rumah, saya selalu sedih. Saya gak tau kenapa sedih, bawaan nya sedih aja. Sampe terkadang keluar air mata. Mereka yang tinggal disana seakan di buang dari keluarga karena tua, lemah, dan sakit. Keluarga tidak mau di ganggu oleh mereka yang cerewet, sakit2an, buang air besar dan kecil di celana, mereka jijik, dulu mereka bekerja keras mati2an untuk keluarga, tidak jijik membersihkan kotoran dan pipis anak dan cucu nya saat bayi, memberikan cinta dan waktu untuk keluarga, namun disaat mereka sudah lemah karena usia, anak dan cucu nya membuang mereka ke panti jompo tanpa seorang pun datang menjenguk. Hanya kepada kami mereka bercerita, menari bersama, bernyanyi bersama, berjalan di taman menikmati indah nya bunga. Saya sadari bahwa uang bukan segala nya, uang bukan yang mereka cari. Yang mereka cari adalah seseorang yang mau memberikan waktu nya untuk mendengarkan cerita dan keluh kesah mereka, tertawa bersama dan menjalani sisa hidup nya bersama. Mereka yang tinggal disana bukanlah orang miskin, biaya untuk tinggal disana tidaklah murah, untuk masuk di tempat itu harus membayar 500.000 AUD (5 milliar rupiah) dan biaya perawatan harian sekitar 50 AUD - 100 AUD. Namun mereka tidak bahagia di tempat itu. Mereka bagaikan burung yang kesepian di sangkar emas. Di tempat yang mewah dan besar namun mereka tidak mendapatkan cinta. Bersyukur saat kita masih sehat, kita bisa memberikan waktu untuk mereka yang sudah tua. Mereka tidak ingin apapun dari kita kecuali telinga untuk mendengarkan cerita mereka dan tertawa bersama mereka, kita tidak pernah tau kapan kita meninggal, saya memilih menghabiskan hidup untuk melayani mereka karena secara materi saya sudah lebih dari cukup. Saya tidak butuh materi, yang saya inginkan adalah kepuasan hidup. Kepuasan hidup adalah saat melayani mereka. Salah satu resident mengalami dementia yang sangat parah dan angressive, semua staff tidak suka resident tsb. Tapi entah kenapa resident tsb selalu tertawa bersama saya, dan selalu bilang 'you are pretty' berulang ulang. Kemarin pagi saya ganti in baju, dia sangat tenang dan selalu tertawa. Sedangkan dengan staff lain dia sangat aggressive, terutama di pagi hari. 2 hari yang lalu, di menanggis ke saya saat sedang sarapan, dia selalu sarapan di kamar nya, pas saya melewati kamar nya, dia memanggil saya lalu dia menanggis. Saya tidak tau kenapa, dan staff lain bilang bahwa itu pertama kali nya liat dia nanggis. Lalu di malam hari nya dia tidur sangat nyenyak (biasa nya dia berjalan di koridor dari jam 4 sore sampai 3-4 pagi) namun kemarin malam dia tidur sejak 8 malam sampai 7 pagi. Dan tertawa di pagi hari bersama saya, saya yakin walaupun dia terkena dementia, dia tau siapa yang tulus dan siapa yang tidak tulus dalam melayani dia. Bahkan saat saya kasih handuk dengan air hangat, dia malah memanggil saya lalu membersihkan wajah saya sambil bilang 'you are pretty', lalu karena itu makan waktu lama dan saya harus assist resident lain, akhir nya saya bersihin wajah dia dan dia tetap tertawa. Memang sih sebagian staff hanya fokus pada uang, tidak tulus melayani. Mereka datang tanpa senyum ceria, dan memperlakukan resident seperti hewan, berbicara dengan suara keras karena pendengaran resident sudah berkurang. Berbeda dengan saya, saya memilih mendekatkan ke telinga mereka lalu berbicara dengan lembut dan pelan. Ah cinta dan ketulusan memang harga yang sangat mahal, tidak bisa di beli dengan uang. Di tempat 5 milliar pun sulit ditemukan cinta.

Saturday 13 February 2016

Love them

Saya senang sekali berbagi, sesibuk apapun, saya berusaha membalas email yang masuk. Sekalipun jaringan internet di rumah lambat karena rumah saya bukan di lokasi datar. Tapi saya selalu penasaran apa yang dipikirkan pembaca saya. Saya memang sangat tertarik pada permasalahan di sekitar saya. Ketertarikan ini timbul saat saya melakukan penelitian kehidupan terpencil (isolated area). Sebuah daerah yang masyarakat nya sangat jauh berbeda dengan masyarakat pada umum nya. Sangat menyenangkan mengetahui permasalahan sosial di lingkungan kita. Mengetahui pola pikir orang lain. Prostitusi, cewek matre, cewek cabe, orang2 yang penasaran terhadap kehidupan orang lain, bule hunter, dan masalah lain nya. Saya sangat suka akan hal itu. Bagi saya, membenci mereka tidak akan menyelesaikan masalah. Menyebar keburukan mereka hanya akan mempermalukan mereka, lalu apa yang saya dapat? Selain image tidak menghargai nama baik orang lain dan menyebar kebencian. Saya sangat mencintai mereka dan saya melakukan penelitian melalui email dengan mereka. Saya pun berfikir, kenapa? Ada apa dengan mereka? Apa yang harus saya lakukan? Ini hal yang sangat menarik untuk di ketahui. Membuka pikiran saya tentang apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat kita tanpa harus terlibat langsung dalam situasi tsb. Saya di besarkan di keluarga sederhana namun selalu cukup, orang tua saya gemar berbagi. Sejak kecil saya sering di ajak ke panti asuhan, saya pun sering berpikir 'kenapa mereka disana? Orang tua mereka tidak mampu? Orang tua mereka tidak mencintai mereka? Bagaimana dengan cita2 mereka? Bagaimana jika mereka dewasa? Apakah ada harapan mereka mewujudkan cita2?'. Sejujurnya saya rasa, jika tidak sanggup memiliki anak diluar nikah, maka jangan membuat anak di semak belukar penuh ular di luar nikah. Saya suka dengan mereka yang terbuka. Saya mengerti banyak sekali wanita yang cemas, khawatir saat menjalin hubungan dengan pria asing. Bahkan sebelum menikah atau pindah ke negara pria tersebut, biasa nya wanita memperhitungkan 'berapa' harta pria tsb. Menurut saya hal ini wajar, karena mereka mendambakan kehidupan yang naik, mereka tidak puas dengan kehidupan saat ini. Jika ada yang bilang hal ini gak wajar, apa kamu mau menikah dan pindah ke negara orang tanpa tau pasti bagaimana kehidupan kamu disana? Perasaan cemas yang berakhir 'ngitung' harta cowok tsb dulu biar lebih yakin, menurut saya wajar saja. Jika mereka membeberkan penghasilan cowok tsb, ya wajar saja. Apa kamu mau nikah sama penggaguran? Membeberkan penghasilan bukan berarti mau pamer, mungkin saja mereka hanya mau tau apakah calon nya tersebut berada di kondisi 'kurang','cukup' atau 'mapan'. Masalah aneh yang saya temukan, kenapa yang nyinyirin para wanita matre, wanita cabai, bule hunter, wanita kepo, dsb kebanyakan adalah mereka yang berada di garis 'cukup' atau  garis 'mapan'. Merasa tersaingi jika ada wanita lain yang ingin 'cukup' atau 'mapan' ? Ah entahlah, saya sih berpikiran terbuka saja. Menurut saya semua orang bisa di posisi 'cukup' atau 'mapan'. Orang di posisi 'cukup' dan 'mapan' pun bisa turun posisi jadi 'kurang'.

Thursday 11 February 2016

Orang barat tentang Indonesia

Pas gue lagi jalan menuju halte bis, ketemu tetangga jalan sama anjing nya. Seperti biasa, kalo ketemu orang di jalan gue senyum. Lalu si bapak tanya 'where u from?' Gue jawab 'indonesia' lalu si bapak tiba2 bilang 'sulamat pagi, i was in Malaysia and Singapore, beautiful people in Indonesia' gue pun hanya senyum. Lalu si bapak bilang lagi 'Jakarta Bandung Jakarta Bandung heavy traffic' (padahal gue gak nanya loh) mungkin dia travel dari Jakarta ke Bandung naik mobil atau bis dan kena macet haha.. Tapi bapak nya bilang 'beautiful people' orang Indonesia memang terkenal dengan keramahan nya, sama orang tidak kenal pun senyum. Sifat gotong royong, keakraban memang sangat kental di Indonesia. Berbeda dengan disini, masyarakat cenderung Individualisme. Semoga keramahan Indonesia selalu ada, karena itu adalah ciri khas bangsa kita. I ❤️ Indonesia.... (Mungkin karena terlalu baik dan ramah, akhir nya Indonesia di jajah beberapa negara, tapi aneh nya masih bisa ramah) tapi gue bangga karena keramahan bangsa kita terkenal sampe ke luar negeri.. Happy Friday 😻 jangan lupa senyum dan ramah 🙏🏻

Wednesday 10 February 2016

Cowok Bule VS Cowok Lokal

Halah bule dan lokal sama2 manusia di bumi, tapi latar belakang mereka sangatlah berbeda. Tapi enak nya jalan sama bule yaitu :
1. Open Mind
Orang barat punya pikiran terbuka dan bebas. Pergi ke pantai pake bikini gak bakal di omongin. Coba di Indonesia, kalo kata Ed 'langsung masuk penjara kali' karena ada peraturan anti porno aksi, anti pornografi. Padahal emang dasar otak laki2 nya aja yang kotor. Mau ditutup dari ujung kaki sampe ujung kepala juga kalo dasar laki2 otak kotor tetep aja kotor.
2. Menghargai/ Respect
Memposisikan gue sebagai wanita sederajat dengan pria. Ed maksa gue buat punya driving licence dan mobil sendiri. Gue harus jadi wanita mandiri dan Ed memaksa gue buat dapat pendidikan setinggi mungkin, gue harus seperti dia. Sedangkan cowok Indonesia (kebanyakan) gak ngebolehin istri nya nyetir dan punya mobil sendiri. Terus cowok indonesia seperti nya memasukan perempuan di kelas nomer 2. Dimana perempuan hanya boleh di rumah ngurus anak dan jadi pabrik anak. Gak boleh berkarir. Laki2 indonesia merasa tersaingi jika wanita lebih sukses. Emang nya perempuan gak boleh sukses? Emang nya perempuan lebih rendah dari laki2? Kita semua ini sama2 sederajat.
3. Pria barat lebih mandiri
Pria barat gak segan2 bantuin pekerjaan rumah tangga, entah masak, jemur baju, nyapu ngepel, etc. kalo cowok Indonesia? Malu dan gengsi doang di gede in. Gak mau melakukan pekerjaan rumah tangga karena gengsi. Walaupun tuh cowok pengganguran tetep aja gengsi. Kalo pengganguran, uruslah rumah dan istri bekerja. Istri pulang udah dimasakin, rumah udah bersih, anak2 udah mandi, atau apalah. Bukan istri pulang kerja capek2 rumah masih berantakan, gak ada makanan, anak belum mandi. Ed gak pernah tuh teriak2 minta sarapan, apalagi bangunin gue pagi2 demi ngurusin dia. Bakal gue tabok dia kalo bangunin gue pagi2 demi ngurusin dia, emang nya gue babysitter dia? Malem di susu in, pagi2 di mandi in, abis itu sarapan di suap in. Malu ama uban !
4. He spoilt me !
Cowok barat akan sangat bertekuk lutut sama wanita yang dicintai nya. Apapun dilakukan, gak perlu dukun atau air doa mamah. Ed takut kehilangan gue, gak ada yang bisa menggantikan gue. Kalo cowok Indonesia kebanyakan belagu, pura2 gak butuh. Awal nya ngejar2, giliran udah di dapat malah di tinggalin. Maka nya gue hilang kepercayaan sama cowok Indo hahaha rata2 ya begitu
5. Mertua dan ipar
Mertua dan ipar di negara barat lebih terbuka dan lebih baik. Gak banyak cingcong. Apalagi ikut campur urusan pribadi antara gue dan Ed. yah kadang ikut campur (ngomongin gue di belakang) tapi gak sampe nyamperin gue buat lempar terong atau cabe in gue. Sedangkan mertua dan ipar di Indonesia, beuhh denger anak curhat berantem sama suami/istri nya, anak langsung disuruh pulang, disuruh usir istri nya, atau apalah.
6. Jujur dan setia
Cowok barat lebih apa ada nya. Ed sih begitu, gak main2 di belakang. Kalo cowok Indonesia menurut gue lebih ke mata keranjang, liat cewek seksi dikit langsung tegang. Naluri binatang ! Gak tau apa kalo cewek tersebut punya penyakit kelamin menular atau tidak, pikiran nya udah jauh kemana2 huehue..

Menurut gue cowok barat dan keluarga nya lebih menghargai gue, ketimbang cowok Indonesia dan keluarga nya yang merendahkan dan menghina gue. Untuk cowok Indo, bukalah pikiran dan harhai orang lain. Jika wanita lebih sukses jangan iri, jika kamu lebih sukses hargai wanita yang melahirkan anak2 mu.

Tuesday 9 February 2016

Resep kolak

Kangen masakan Indonesia yang manis2? Apalagi pas cuaca sejuk dan hujan. Kolak panas sangatlah cocok untuk menghangatkan tubuh. I love kolak dan ibuk selalu membuat kolak di bulan puasa. Mumpung belum bulan puasa, mau belajar bikin kolak dulu. Nanti pas bulan puasa bisa jualan kolak di depan masjid atau mushola, itung2 nambahin penghasilan, apalagi biaya hidup di aussie itu mahal. Ternyata kolak itu gampang ! Pertama bikin langsung berhasil dan laris manis.

Bahan :
ubi merah, pisang, air, gula jawa, santan

Cara membuat :
1. Kupas ubi dan potong kotak2, kupas pisang dan potong kotak. 
2. Masukan ubi, pisang, air, gula jawa, santan ke panci. Saat air mendidih, kecilkan api. 
3. Cek ubi, jika ubi sudah matang. Matikan api. 
4. Kolak siap di hidangkan. 

Jika ada boleh tambahkan daun pandan. Ubi bisa di ganti dengan singkong, ubi ungu, pumpkin, sesuai kreasi. Kolak bisa di tambahkan kolang kaling supaya lebih bewarna.

Aku, dia dan visa

Lagi galau hahaha.. Ngurus dokument permanent resident yang membuat saya hampir menyerah. Untung ada suami yang memiliki jiwa pejuang. Dia memang pejuang, pas dia tinggal di Poland (negara komunis) dan dia berjuang nabung 3 tahun demi beli permen dan coklat di jerman barat. Beli begituan aja pake acara nabung 3 tahun dan ke jerman segala, demi permen loh itu. Apalagi dalam hal demi istri, apapun dia lakukan. Ke inget pas istri nya ngambek mau crispy creme, dia rela nyetir muter2 jauh2 demi beliin krispy creme di 7eleven, udah gitu istri nya cuma beli 2 biji donat doang dan langsung mau pulang. Ckckck parah banget tuh istri nya. Ed dengan suka rela nelponin mantan temen kerja ku bahkan mantan manajer pun mau di telpon juga sama dia, gak segan2 marriage celebrant yang entah masih di bumi atau udah di surga pun mau telpon juga. Bapak marriage celebrant yang menikahkan kita emang udah tua, terakhir kita ketemu 2 tahun lalu, sejak itu g pernah kontak lagi. Tiba2 Ed mau kontak dia buat bantuin visa gue, kan kesan nya garing gimana gitu yaa.. Gak kontak2an tiba2 sok kenal gitu minta bantuan pula. Gara2 liat istri ny diem di pojokan wkwk.. Tapi akhir nya mantan temen kerja gue ditelpon Ed dan untung nya temen kerja gue mau bantuin huehue.. Ed nelpon dia dari kantor (Sssttt Ed korupsi pulsa kantor) lalu tadi malem kita ke supermarket beli kado dan whisky buat dia dan Ed bungkus di kantor (korupsi kertas bungkus punya kantor) ah Ed mah apapun di korupsi, sampe spidol, staples, pulpen, amplop, kertas print, tinta printer, tip X, paper clips, stabilo, pulsa, semua nya di korupsi wkwkwk.. Kalo bisa bangku, meja, juga di comot bawa pulang. Tahun ini dia korupsi ipad, dia dapet ipad baru, harus nya ipad yang lama di balikin, tapi dia gak balikin ipad lama, dan dia tetep pake ipad lama di kantor dan ipad baru di bawa pulang di kasih ke istri nya. Padahal istri udah punya ipad. Gara2 Ed suruh set up ipad yang baru, akhir nya gue buka kemasan ipad nya dan gue set up, unjung2 nya dikasih ke gue. Nyesel gue buka bungkusan ipad, kalo bilang dari awal kalo tuh ipad buat gue, gak bakal gue buka bungkusan nya. Biar harga nya gak turun, karena mau gue jual aja ipad tsb, lalu uang nya dipake buat beli bikini, sendal jepit, sikat gigi listrik, atau pemanas pantat buat ngecilin lemak di pantat gitu. Ah sudahlah, kembali ke topik awal. Akhir nya hari ini gue kasih formulir statuary declarations tsb ke mantan temen kerja. Semoga dia segera balikin karena semua dokument mau gue kirim minggu depan. Minggu ini police check dari Federal Police bakal sampe ke rumah gue. Yah semua dokument udah hampir siap sih kira2 70% lah. Tinggal statuary declarations aja, ini nih yang bikin gue diem di pojokan dan nangis2 'i want to back home, i want to back home' macam anak TK hari pertama masuk sekolah. Tapi akhir nya semua nya hampir beres dan saya bisa menyelesaikan aksi goyang dumang.

Tuesday 2 February 2016

Menuju permanent resident...

Setelah sekian lama dag dig dug, akhir nya dapat email dari pihak immigrasi. Isi nya disuruh melengkapi persyaratan permanent resident. Saya hanya bisa bersyukur, berterima kasih kepada sang Pencipta yang luar biasa. Dari kehidupan sederhana di pinggir kota, hingga ada disini, dan sebentar lagi menjadi permanent resident. Semua formulir sudah saya dikirim ke email Ed, Ed tinggal print di kantor besok (Ed korupsi kertas dan tinta printer kantor). Saya emang zibuk sejak akhir tahun kemarin, sejak tidak bekerja lagi, saya zibuk merapikan dan mengurus dokument dan tugas2 yang terlantar sejak tahun kemarin. Ini aja baru selesai 3 dokument ganti nama, dan urus surat kepolisian untuk placement. Yang lain udah mulai placement, bahkan udah ada yang selesai placement dan menyelesaikan tugas akhir. Saya malah belum mulai apa2, baru urus police check. 2 minggu lagi placement 120 jam, dilakukan 4 hari/minggu selama 4 minggu. 7.5 jam/hari. Zibuk lagi deh 😜 kembali ke topik. Sebenernya imigrasi kirim email nya dari tahun kemarin. Sebelum natal. Tapi apa daya, official email saya baru sempet di buka hari ini. Email sehari2 yang saya pakai selalu saya buka tiap hari, tapi email official emang jarang saya buka. Tapi akhir nya saya buka juga tuh email dan betapa terkejut nya dapat email dari immigrasi. Besok Ed pulang bawa banyak print an formulir. Hari Kamis niat nya mau jadi relawan di toko yang menjual barang bekas mencari dana untuk orang miskin, orang cacat, orang jompo. Ah tapi seperti nya tidak mungkin deh karena harus menyelesaikan formulir2. Formulir saham dan investasi lain nya belum selesai ganti nama. Dan hari Jumat ada janji sama mantan kolega untuk ngopi cantik dan dia mau bantu saya sebagai saksi mata hubungan saya dengan Ed. karena dulu kita kerja bareng dan dia tau kalo Ed antar jemput saya, bahkan terkadang Ed bantuin juga loh. Jadwal hari Rabu ini driving lesson dan kelas malam sampe jam 9. Huh ! Yang pasti hari ini saya senang, dapat email dari immigrasi tentang permanent resident saya. Setelah PR nya keluar, saya mau melanjutkan study lagi ke jenjang yang lebih tinggi karena dapat bantuan dari pemerintah. Saya akan lulus bulan Maret (pertengahan) dan semoga saja PR saya keluar tidak lama setelah saya kirim dokument. Jadi Tahun ini bisa study lagi ke jenjang yang lebih tinggi. Mumpung masih muda, masih sehat, masih kuat kerja sambil study. Tahun ini saya sangat progressive, karena ada beberapa moment penting di tahun ini. (Pertama, saya lulus dan dapat keterampilan khusus untuk bekerja di bidang tertentu, Kedua, PR sudah di depan mata. Ketiga, di bulan April saya akan melakukan Driving test untuk driving license aussie. Keempat, saya segera memiliki mobil pribadi setelah lulus driving test. Kelima, saya akan study ke jenjang yang lebih tinggi dengan bantuan pemerintah) jujur, hingga saat ini, saya masih merasa seperti mimpi. Awal nya memang pahit, di hina, di bully, di rendahkan karena berpacaran dengan orang asing, tidak segera kuliah seperti anak2 lain nya, berpacaran dengan pria yang jauh lebih tua, meninggalkan keluarga (jauh dari keluarga). Tapi saya jalani semua dengan sabar dan ikhlas walau dengan air mata. Akhir nya semua nya saya syukuri dan saya tidak menyesal sudah meneteskan air mata dahulu kala. Yang menghina, membully, merendahkan, memojokan, menjauhkan saya bukan hanya pihak luar (orang2 di sekolah, ibu2 penggosip di sekolahan, teman nusuk dari belakang, tettangga, lingkungan rumah) dan beberapa anggota keluarga ikut memojokan. Ah sudahlah, itu sudah menjadi history yang tidak perlu di kenang walaupun sulit untuk tidak mengenang nya hahaha.. Masih ingat di benak saat saya memutuskan ikut suami, mereka bilang 'kamu pelacur, perempuan murahan, mau jadi apa kamu, lihat anak lain sudah mulai kuliah, kapan kamu segera kuliah, hidup mu tidak akan sukses, kamu membuang masa muda mu untuk cowok itu, nanti kamu di negara nya di jadikan budak' dan masih banyak hal aneh bin ajaib dari orang2 di sekitar saya. Tapi sekarang waktu nya saya menikmati hidup dengan orang2 yg dulu support saya.