Friday 27 March 2015

kekejaman masa SMA

Jika kebanyakan orang memiliki kenangan manis di SMA dan akan mereka kenang. Namun berbeda dengan saya. Di akhir masa SMA, hampir seluruh siswa mem bully saya. Karena? Karena saya punya pacar bule dan mau nikah setelah lulus SMA. Yaa jelas mereka iri, wong pacar saja gak punya. Ada sih yg punya pacar tapi belom bisa diajak nikah karena uang jajan aja masih minta dari ortu. Terus saya, punya pacar, bule pula, dari Australia pula, punya rumah, paternakan, pekerjaan bagus, saya dikasih ipad pas masih di bangku sekolah. Gimana mereka gak iri? Dan memfitnah bahwa saya pelacur? Saya tidak bisa melawan mereka yang dalam jumlah banyak. Saya berjuang untuk menyelesaikan sekolah dan segera terbang ke Melbourne. Sayang nya, usaha mereka to putting me down is failed. Saya tetap pada pendirian saya. Tidak peduli berapa banyak orang yg coba untuk menjatuhkan saya. Tetap berusaha untuk maju. Tetap semangat belajar dan menyelesaikan study saya tanpa peduli terhadap mereka yang membully saya. Teman teman, guru disekolah dan kepala sekolah. Menjadi saksi mata atas kejadian ini. Dimana ada siswa yang memfitnah bahwa saya ayam kampus. Tapi saat ini, saya bangga atas diri saya sudah melewati itu semua tanpa menyerah. Jika saya lihat kehidupan saya saat ini, I will say Thanks God for Your bless. I still could not belive this. That, I passed high school while hundreds of studends were bullied me. I am in better country, having a good husband,   my husband got a good job yang menjamin kehidupan saya kedepan. Bahwa saya tidak butuh bekerja atau khawatir tentang masa depan. Karena suami saya, sudah mempersiapkan semua nya untuk saya (rumah, bisnis, dan tabungan). Setiap saya sedih karena tempat kerja, Ed bilang " don't worry about work, you don't have to work anyway
 I already prepare money for your future" Ed is a gift from God, Ed makes my life so prefect.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.