husband from Poland, i am from Indonesia. That's why we get lost in Melbourne. Confused? Ask me a question to Succchhh33@gmail.com Do not copy or repost my post without ask me. Any reports? Simply email me.
Friday, 25 November 2016
dilema pernikahan dengan WNA
Pernikahan kami sudah melewati 3 tahun. Tahun pernikahan yang bisa dibilang masih singkat. Perbedaan usia antara kami yang terpaut jauh, sangat mempengaruhi perbedaan psikologis kami. Ed lebih melihat ke bagaimana menikmati sisa hidup nya dengan harta yang ada. Sementara saya diusia yang jauh lebih muda masih bersemangat bekerja, meraih pendidikan setinggi mungkin, mengejar harta lebih dan lebih lagi. Ed tak sabar memiliki keturunan sementara saya pingin nya diundur aja dulu deh. Kita udah mulai konsultasi bayi tabung. Urusan keturunan itu kan urusan yang kuasa, sebagai manusia kita hanya berusaha. 3 minggu lagi kita meeting dengan dokter, Ed semangat sementara saya banyak memikirkan urusan pekerjaan. Walau kata Ed saya gak usah mikirin sejauh itu tapi kalo ingat perjuangan saya dari awal sampe bisa begini itu gak mudah. Saya tidak ingin mengakhiri karir saya karena ada nya anak. Ed pingin nya saya dirumah dengan anak. Usulan anak di titipkan di ortu sampai usia 3 atau 5 tahun jelas di tolak Ed. Karena dia hanya mau anak di rawat berdua. Gak boleh di pegang baby sitter, ortu atau titip di child care. Saya dikasih duit bulanan buat keperluan pribadi. Ed pingin nya pindah menetap di holiday house kita di desa kalo udah ada anak. Rumah yang saat ini di tempatin mau di kontrakin. Sementara saya lebih suka tinggal di rumah saat ini. Karena deket ke tempat kerja saya dan banyak pekerjaan di sekeliling sini. Inilah dilema antara saya dan dia.
Sunday, 13 November 2016
my plan to visit hometown in 2017
I am so excited to tell everyone that I am going to Jakarta in 2017. This plan had been delayed for over a year. I was planning to visit hometown this year in winter but again, due to my busy activity between work, study and business I had to delay this plan again. All flights and hotels has been booked. We will travel from Melbourne to Labuan Bajo (transit in Denpasar) we will be there for a week just to calm our mind before visit family in Jakarta for 3 days. Why only 3 days? We acknowledge that our family relationships situation is not really good. For courtesy reason, we will visit family on the first day of our arrival in Jakarta then the second day we will visit places that we have not been visit (Betawi village aka kampong betawi, night culinary, etc) on the last day I will spend time with old friends so they have been inform of my arrival in June next year. They are so excited as I am. We will spend our quality time in bali for 2 weeks, we will stay in Ubud for a week which means I will do art shopping and culinary, then a week in Nusa dua in this place we will do bussiness travel little bit that we are planning to look for some accommodation bussiness (hotels or resort or villas) as both of us will go for retirement in 2-3 years. Not full time retirement, we just want to spend more time together managing our bussiness. Then we will stay 3 nights in Jimbaran, we are planning to have a rest at Jimbaran, spend more time in hotel room, cuddle up with hubby because we been busy for most of the time and we acting like we are single.
Monday, 3 October 2016
realita keluarga
Ini nieh yang menjadi masalah gue. Duh keinget perjuangan gue kemari aja siapa yang dukung? Malah di jejelin pikiran negative. Kok sekarang malah ngemis2 komunikasi yang ujung2 nya pijem duit. Dulu gue di usir, mereka merasa berkuasa punya rumah dan gue di anggep numpang. Sekarang liat gue begini malah mereka kepanasan sendiri. Inilah realita keluarga, bahwa duit dan kekuarga itu dua hal yang berbeda. Kakak gue maksa minjem duit buat beli motor, di pikir gue bank. Kalo mau beli motor minjem aja sama bank. Gak gue tanggepin dan ujung2 tadi pagi dia ngomel2 gak jelas. Bilang gue ngak ngormatin ortu lah, duit banyak tapi gak nge bantuin ortu, dll. Perjalanan gue kesini itu panjang, pas gue mau kesini tepat setelah lulus SMA, gue minta laptop ama ibu gue dan doi gak mau ngasih. Sedangkan kakak gue di kasih laptop, uang bulanan, uang kuliah, biaya kost. Gue cuma minta laptop dan gak dikasih. Sakit gak? Lebih sakit lagi pas gue udah disini, punya rumah, tabungan, pekerjaan, hidup berkecukupan tiba2 mereka ganggu gue lagi. Mereka dateng lagi kehidup gue, dalam rangka minjem duit. Dulu gue di injek2, di usir, di rendahin, di sumpahin biar gak sukses, di sumpahin biar dapet suami yang kejam. Akhir ny semua balikke mereka, mereka justru kebingungan mencukupi kebutuhan. Kok sekarang ujung2 mereka merasa gue harus balas budi karena mereka udah ngerawat gue dari bayi. Giliran gue bilang "anak gak pernah minta untuk di lahirkan justru kalian yang menginginkan anak maka anak itu lahir, banyak orang tua di luar sana merindukan kehadiran anak, kalian di beri kepercayaan Tuhan untuk merawat anak malah kalian sia sia kan dan saat anak sudah besar, kalian merasa berhak meminta uang pada anak" lalu mereka langsung diem. Begitupun tentang urusan perkuliahan gue. Bapak gue merasa kurang keras ke gue sampe akhir nya gue gak kuliah. Urusan sukses atau nggak itu nggak ada hubungan nya sama kuliah. Sukses atau nggak itu tergantung orang nya. Kalo cuma kuliah, dapet gelar, dapet ijazah kuliah online juga bisa. Bukan nya gue sombong atau gimana, gue udah ada rumah tiga biji, tabungan saham, tabungan hari tua, 2 pekerjaan. Apa itu kurang sukses? Kalo gue bego mana mungkin gue bisa begini. Biarpun gue gak kuliah, gue gak bego2 amat kali. Sedangkan bapak gue sarjana sosial politik lulusan UGM malah begitu, maap ye dia ngidupin istri aja gak becus. Rumah cuma satu biji itupun gak di bener2in. Apalagi kakak gue sarjana hukum, boro2 kerja di tempat yang prestige atau apa gitu, paling gak ada hubungan nya ama hukum, ini mah kagak. Pekerjaan dia gak ada hubungan nya samsek ama hukum, mau beli motor aja pake ngemis2 mau ngutang ke gue. Gue bukan nya nyebar aib atau gimana, mereka juga gak ngakuin suami gue kok. Gue disini bahagia, gak nyusahin siapa2. Kenapa disaat gue bahagia justru mereka begini. Sedangksn sebelum gue begini mereka bahagia diatas penderitaan gue. Itulah keluarga. Only looks good in the picture.
Sunday, 2 October 2016
kesibukaan saat ini
Gue udah jarang nge blog karena gue gak tau apa yang mau di post. Hape gue juga rusak, jadi harus kembali ke samsung. Ngetik di samsung note itu susah karena huruf2 nya kecil2. Dan gue gak punya app blogger di samsung. Ditambah gue mulai kerja dari jam 7 pagi dan selesai jam 10 malem. Gue cuma libur hari minggu tiap 2 minggu sekali. Gue kerja 13 hari per dua minggu. Tiap libur gue kudu nge check perkebunan gue yang jarak nya 300 km dari Melbourne. Jadi aja ni blog makin gak ke urus. Berhubung hari ini gue libur sakit. Sebenernya udah sakit dari hari rabu minggu kemarin tapi karena gue undur2 ke dokter ny jadi baru di diagnosa kemaren. Sakit infeksi kantung kemih. Dokter kasih gue antibiotik, sekarang dari ujung rambut ampe kaki pada gatel. Seperti nya gue alergi sama antibiotik ini. Gue emang gak suka antibiotik, gue gak suka obat2 kimia buatan pabrik. Udah sekitar 15 tahun gak minum antibiotik. Jadi ya gitu, gue jadi lemes, ngantuk dan gatel2. Tadi pagi nrlpon tempat kerja kalo gue gak bisa dateng. Fiuhhh... jadi gue libur hari ini, besok masuk cuma buat meeting. Hari kamis masuk buat corporate meeting. Hari jumat cuma masuk 2 jam. Gak tau dah minggu depan gimana. Oh iya, yang pengen nanya2 gitu kirim email ke gue dong succchhh33@gmail.com thanks
Sunday, 31 July 2016
Our new family, Elvis The Bunny
We just got a bunny from pet shop. I got him to help me with my work, as pet therapy for people with dementia. We call him Elvis The Bunny because he is so sexy like Elvis Parsley. He is ten weeks old. Elvis sleep in guess bedroom. He loves apple and pelets. He also loves standing and jumping around, so curious about things outside his house. He got little castle for him to hide. That castle is like a royal treatment for him. The care plan for him is, water change everyday, bedding (shredded pine wood) change everyweek, pellets fill only when it needs, fresh apple slices everyday. He was not do any poo on the first day he stay at his new place. But today he started do heaps of poo all over his house. Obviously he is a cheeky bunny.
I am turning twenty two
I wish I could stay seventeen forever. But time just flying, I was late eighteen when I came here and married with my husband. So Today is my birthday, no big celebration. I am not type of person who like big celebration for birthday. Ed arrived home in the afternoon from central VIC, He took me to Lygon Street. We had dinner at Singaporean Restaurant (Killiney Kopitiam). I love this place, my money go further over there. We had pipis in singapore chilli sauce, Barramundi in Chilli, Steamed Rice, Iced Bandung and pancake durian. I only ate pipis and fall a slept. Ed finished the whole fish, he loves that fish. I woke up for durian pancake. I just can not help my self to not to sleep after the busy week. We also had a walk along lygon street, it is like little Itali with plenty of Italian restaurant along the road. Near Melbourne University and Melbourne Museum. We had a walk to Melbourne Museum to watch movie at IMAX cinema near the museum but end up with I bought pop corn, played car racing with coins, and played pin ball with coins three times. After that, we decided not to watch anything at cinema and had a walk to brunetti coffee shop without buying anything. Just walking around the coffee shop then got out. Had dinner, back to carpark and looking for toilet. Use the lift to go up stairs to looking for toilet, got out from the lift then I can see our car which we parked on the ground floor. The car park just so unique, not flat. We don't really need lift to go to the toilet. We just need to keep walking passing our car then we can see toilet. Anyway We had a good time, good food. Then back home and played with our bunny (Elvis).
Wednesday, 27 July 2016
Different way people enjoying their tea
Living in Australia, really open my mind about how each country have their own culture and own way to do things. But going from people to people house as social worker, it is really interesting to see different way people enjoying their tea. In my country (Indonesia) we mainly drink green tea or jasmine tea with hot water and sugar. But different in here. So here we go,
1. White tea
If people asking white tea or black tea, this means with milk (white) or no milk (black)
2. Sugar or no sugar
Look! People in my country love sweets. We put sugar almost in everything. But in here, we must ask the person either she or he wants with sugar or not and how many spoon.
3. Black tea with marmalade
It taste like tea with a hint of marmalade. Very nice and refreshing.
4. What some sort of tea?
We are in here got so many choices of tea, personally I love twinings earl grey. Oh yes! Have this tea during cold weather, sit on the bed, cover my body with blanket, watching the rain from my window, and drinking hot twinings earl grey, so relaxing and calming my mind. Twinings quiet popular in here, and we got heaps of choices, tea with fruit infused (berry, tropical fruit, etc), herbal infusion (ginger, mint, orange and lemongrass, etc), English breakfast, earl grey, camomile (I hate this tea, as it leave sweet taste on my tounge after I drink it). Second tea I love is lipton black tea. Ed doesn't like this as this tea is really ordinary and cheap, but I enjoy it with milk and two teaspoon of sugar then dunked scotch finger, have chit chat with work colleague.
5. Time for tea
Yes, it can be morning tea around 9-11 am. Some people drink coffee instead of real tea. Morning tea usually, served with sweet treats (biscuits or cakes). Afternoon tea 2-4 pm and tea at night usually before bed around 9-10 pm. Some people drink tea with their breakfast then having morning tea again. It really depends on their culture and where they grew up. But most of people in here having morning tea. At the church, some times they serving morning tea after mass in the morning. At work, people will having break for morning tea and chit chats.
21st century and mobile phone
My work colleague doesn't have mobile phone at all. She drives good car, doing paper work on the computer at work but she going everywhere without mobile phone. It is really interesting for me, in this 21st century still someone like her. Ten years ago, I didn't have a phone at all. I started use mobile phone in regular basis around five or seven years ago. She never has even one. People can only contact her through landline. I can not even think, what is she going to do if her car broken down, lost somewhere while driving in new place, or how she can get emergency call if something happen to her family. But it is really different with young generation, they use mobile phone too much and more like a victim of mobile phone. I use a lot of things on my phone, mainly gps as I am travelling heaps to clients house, receiving call, calling someone else when I have to, receiving emails from work and sending emails to work, internet banking, online shopping, etc. I haven't played any games since last year. Just not interested and too busy with real life. I think it's good to live without phone for few days, going away somewhere to isolated area. But back in real life, we need mobile phone. I got heaps of news from work through text, they text me about vacancy shift if I am interested to get more shift, staff meeting, training, etc. I also spend a lot of time on the road, the only way people contacting me only through my mobile phone or email.
Sunday, 24 July 2016
Keluarga Ed
Ed berasal dari keluarga yang tinggal di desa, tapi sejak perceraian kedua orang tua, dia memilih ikut bapak ny menetap di kota karena bapak nya kerja sebagai plumber atau ahli pipa. Sedangkan adik nya menetap di desa bersama ibu nya. Ed sering main ke desa, ngunjungin adik nya. Main di ladang gandum, nenek ny suka bikin butter sendiri dari susu sapi yang dia perah sendiri. Terus butter nya di makan pake roti atau buat bikin roti di oven kayu bakar. Setelah lulus sekolah, Ed kuliah buat jadi ahli linguistik, sementara adik ny belajar menjadi pendeta di Israel, dan adik ny yang satu nya lagi belajar jadi ahli mekanik. Ed saat ini master in linguistik, adik ny dulu nya kerja di Vatikan buat Paus oleh sebab itu Ed pernah ngunjungin Paus secara empat mata pas Paus lagi liburan, kemudian dia keluar dari Vatikan dan kerja sebagai pemimpin wartawan sebuah majalah kemudian sekarang dia jadi pembicara di seminar2, adik nya Ed yang satu ny lagi bisnis bengkel mobil. Ayah nya Ed udah meninggal karena kanker sekitar 10-15 tahun yang lalu. Ed juga punya saudara perempuan yang tinggal di Melbourne.
Wednesday, 20 July 2016
Terserah pada Dia
Rencana Tuhan selalu Indah pada waktu Nya. Saya udah kerja secara permanent di aged care terbesar di VIC. Tapi saya juga lagi proses pindah kerja ke pemerintah. Disatu sisi saya seneng, tapi disisi lain saya khawatir, cemas kalo gagal. Tapi balik lagi, biarkan Tuhan yang bekerja. Saya hanya bisa hope for the best and prepare for the worst. Di pemerintah gaji lebih besar dan pekerjaan lebih ringan, tetapi ah sudahlah, kadang yang di harapkan justru tidak datang, sementara yang tidak diharapkan malah hadir. Sementara ini, saya kerja Kamis-Minggu di aged care secara permanent. Pihak shire/council bilang nya sih kalo saya mau kerja permanent di shire/council, saya harus melepas pekerjaan aged care. Kalo saya gak mau lepas aged care, pihak council hanya bisa kasih kerja casual. Sooooo terserah gimana nanti. Saya yakin, rencana Tuhan lah yang terindah, sebagai manusia hanya bisa menjalani peran dan alur kehidupan tanpa melawan atau berusaha merubah rencana Tuhan. Nanti update berikut ny saya tambahkan.
Update : Hari Selasa minggu ini saya di jadwalkan ke physio untuk check capability. Pihak pemerintah booking saya ke physio, saya tinggal dateng. Buat yang binggung sebenernya saya kerja dimana, saya kerja di tiga tempat. Dua di bidang pekerja sosial dan satu di bidang perhotelan. Pekerja sosial di bayar oleh pemerintah atau goverment, tapi setiap orang punya hak untuk memilih entah mau pekerja sosial yang di supply dari perusahaan pribadi atau langsung dari pemerintah. Saat ini saya kerja buat private company, dan juga saya kerja di facility yang di kelola oleh gereja anglican.
Update : so I am on the last stage, Interviewed and health checked been done, they just need to check my referee. I gave them three referees, no problem with two of them but have problem with one of my referee, that is my course place. I put my teacher as my referee but she was not responding. Let's say that she is busy as an excuse but unfortunately we found an other way, I asked my student coordinator to become my referee then she agreed. I asked the shire to call the course place and talk to student coordinator. So shire said next monday I am going for induction. Finger crossed, we just never know what is next challenge. Hope for the best and prepared for the worst.
Updated and closing : Saya udah resmi kerja di shire, selama dua hari ini saya kerja kantor mereka di hastings, besok kerja di lapangan. Puji Tuhan 😊 saya satu satu nya orang asia, yang lain nya orang barat semua hihi.. Agak asing sendiri, awal nya kurang percaya diri karena mereka rata2 usia 40 th keatas, postur tubuh mereka sangat postur barat sementara saya masih 22 th dan postur saya kecil seperti orang asia pada umum nya. Saya kurang percaya diri karena saya paling muda, paling kecil, dan orang asia sendiri, rasa nya seperti nyasar di lingkungan yang berbeda 😊
Monday, 11 July 2016
Hidup ini menyakitkan di akhir usia
Perasaan sedih dan haru di tempat kerja. Melihat mereka yang sangat bahagia saat di kunjungi oleh keluarga nya. Kejadian yang jarang sekali terjadi di kehidupan mereka sejak mereka tinggal di aged care. Mereka tidak mengerti apa yang terjadi, mengapa mereka ada disana, mengapa keluarga nya tidak ada di dekat nya. Menjalani hari demi hari, segala penderitaan dan kesedihan di akhir usia. Masa masa sulit menjelang nafas terakhir. Kami lah para perawat yang menjadi saksi proses akhir kehidupan banyak orang, saat sang pencipta mencabut nyawa mereka, perlahan lahan otak mereka mulai mengirim pesan kepada organ lain untuk mulai berhenti bekerja. Lalu hempasan nafas terakhir menjadi titik akhir kehidupan mereka dan keluarga menjemput jenazah mereka. Kami lah yang kebanyakan mengengam tangan mereka disaat nyawa hampir tiada, disaat yang sama mereka meremas tangan ini, sebagai bukti akan kerinduan pada cinta dan kasih sayang. Hidup ini menyakitkan bukan? Tak jarang mereka menangis dalam sepi, bertanya mengapa mereka disana, mereka ingin pulang, mereka rindu rumah. Namun bukan rumah sebuah tempat yang mereka rindukan, tak lain ialah perasaan suasana rumah di hati dengan kehangatan keluarga di sekitar dan pelukan cinta oleh orang tersayang. Ternyata rumah bukan hanya sebuah benda atau bangunan, rumah adalah suasana kehangatan keluarga dengan orang tercinta di sekeliling. Bekerja sebagai social worker, yang bekerja dekat dengan mereka tua, miskin kasih sayang dan sakit, sebuah pekerjaan yang mengajarkan banyak tentang hidup. Ah saya sangat bahagia bisa menjadi seperti ini. Melihat senyuman tulus dari mereka yang lupa cara berbicara, hanya senyuman sebagai komunikasi antara aku dan dia. Ternyata komunikasi tidak hanya melalui ucapan atau perkataan melainkan melalui mata dan tatapan juga senyuman.
Sunday, 3 July 2016
Vertical Garden (kebun berdiri)
http://www.countryliving.com/gardening/garden-ideas/how-to/g1274/how-to-plant-a-vertical-garden/? This is my inspiration magazine. Please check this out if you have time. Saya lagi mencari inspirasi biar balkon rumah ada suasana hijau nya tapi sama Ed gak di bolehin naro pot tanaman di balkon karena takut kayu ny rusak. Jadi munculah ide bikin vertical garden. Di gantung di tembok atau di pager balkon. Biar musim semi bisa nanem tomat punnet, salad dan herbs. Tapi sebenernya masih mikir mikir, bagus ny di tanem apaan. Mau taneman yang g usah di tanem tiap tahun. Mungkin strawberry cocok di tanem vertical garden. Masih nyari nyari juga tentang vertical garden bags ny yang bagus. Karena saya baca yang dari china kurang bagus. Kata nya sih yang bagus itu produksi dari wolly bag tapi mahal banget yah buat vertical garden. Di rumah yang satu ny saya ada tangga kayu tua tidak terpakai dan jar. Jadi pingin buat pajangan di dalem rumah. Tangga kayu nya sebagai tempat untuk taro jar yang ada tanaman nya (jar ny sebagai pot). Dan di taro di sudut rumah. Cocok ny buat taneman yang gak butuh banyak air (cactus atau aloe vera). Jadi pajangan hijau di rumah. Tapi kalo pakai vertical garden bag itu sudah pasti karena butuh untuk di balkon. Nanti mau coba cari di bunnings. Mungkin bisa bikin perkebunan strawberry dengan lahan sempit dengan vertical garden. Tapi kelemahan nya, kita harus sering siram tanaman ny dan kasih pupuk.
Friday, 1 July 2016
kehidupan
Bekerja sebagai pekerja sosial itu unik, ketemu orang orang dengan pengalaman hidup yang berbeda beda. kemarin saya berkesempatan untuk accompany seseorang yang hidup dalam situasi sulit, dia menderita depressi berat. dia tinggal di caravan park, dia tinggal di caravan secara permanent. saya cukup panik di awal, karena pintu caravan terbuka, putung rokok dimana mana, piring dan gelas kotot di mana mana. kamar tidur terbuka. saya masuk ke kamar tidur dia dan dia tidur di bungkus selimut karena sangat dingin. bagaimana tidak dingin jika pintu terus di buka sementara disini musim dingin. Saya menawarkan jika dia mau ke shopping centre biar saya antar tetapi ternyata dia bilang 'unwell' saya langsung telpon manager saya. ternyata dia bilang unwell karena dia lagi depressi saat itu. jadi dia tidur sejak kemarin sore sampai tengah hari. saya accompany dia selama 2 jam. saya membuatkan dia sarapan dan teh hangat. kemudian dia keluar kamar dan cerita ke saya tentang hidup dia. Dahulu dia bekerja sebagai police officer dan juga pemilik bisnis truk. bisnis kecil dengan 15 orang karyawan. dia memiliki istri yang sudah meninggal 21 tahun yang lalu. dia punya satu anak dari pernikahan nya dengan wanita itu. lalu kenapa seorang mantan polisi dan pebisnis hidup seperti itu? ini sebuah pertanyaan besar di benak saya. tapi saya hanya diam. dia kehilangan satu kaki nya, dia memakai kaki palsu untuk berjalan. rupa nya dia mengalami kecelakan parah 22 tahun yang lalu. selama 12 bulan dia di rumah sakit, setelah dia keluar dari rumah sakit kemudian istri nya meninggal karena kanker payudara. Istri nya tidak pernah bercerita kalau dia sakit kanker payudara. mereka berdua sama sama sibuk bekerja dan tidak ada waktu untuk bercerita kepada satu sama lain. namun setelah kematian istri nya, dia masih menjalankan bisnis truck nya. 10 tahun setelah kematian istri nya, dia bertemu wanita yang kemudian menjadi pacar nya. setelah 7 bulan menjalin asmara dengan wanita ini, dia terkena bipolar disorder. kemudian dia memutuskan wanita ini menjadi power of attorney nya. setelah beberapa bulan dia di rumah sakit karena bipolar disorder, wanita tersebut menjual semua asset cowok ini. rumah, mobil, barang barang dan uang di rekening di ambil oleh wanita tsb kurang lebih sekitar $750000 (7.5 milliar rupiah). hal inilah yang membuat dia hidup seperti ini sekarang. Dia tidak memiliki apapun lagi, hanya caravan yang dia sewa di caravan park setiap bulan nya. Tanpa saudara atau teman. hidup nya bergantung dari kebaikan hati pemerintah. dia dapet makanan gratis tiap minggu nya dari pemerintah termasuk social worker seperti saya yang di gaji oleh pemerintah. Saya jadi berpikir bahwa hidup ini aneh, unik. pria yang kaya bisa menjadi miskin karena wanita. 10 tahun yang lalu, duit segitu tidak sedikit. sekarang pun duit segitu juga tidak sedikit. duit segitu bisa beli rumah lumayan besar di pinggir kota. kadang hidup ini kejam, wanita kejam dan pria buta karena cinta. apapun dilakukan demi orang yang dia cinta, kekuatan ny sebagai laki laki hilang karena wanita. pria menjadi lemah karena wanita.
Wednesday, 29 June 2016
Rencana Tuhan Selalu Indah
Mungkin ini bukan untuk semua orang, tapi ketika kita bimbang dan ragu. Ceritakan kepada Tuhan di dalam doa, dengan penuh keyakinan dan kepercayaan. Karena Tuhan itu ada dan Dia mendengar. Saat masih kecil saya sering diusir oleh orang tua sendiri, saya selalu berdoa supaya bisa punya rumah di usia muda, dan usia 19 thn saya nikah, pindah ke aussie dan punya rumah di aussie. Di saat mau pindah ke aussie, saya tidak punya uang sedikitpun. Cuma dikasih $100 oleh ibu. Cukup berapa lama $100 untuk hidup disini? Saya cuma SMA. Saya hanya berdoa dan berusaha, tak lama kemudian tiba2 saya dapet kerja di salon dengan gaji kecil, dibawah upah. Tak lama kemudian saya dapet kerja di hotel dapet gaji di atas standard nasional. boss hotel ini baik banget, dia gak ngebolehin saya kerja di salon itu lagi karena bayaran nya rendah dan dia naikin jam kerja saya jadi saya dapet gaji lebih besar. Sampai sekarang saya masih kerja di hotel itu. Kemudian saya coba belajar dan dapet qualifikasi, ada keraguan saat di akhir dapet qualifikasi karena banyak yang gak dapet kerja tapi saya minggu itu terima qualifikasi, minggu itu juga saya dapet kerja. Namun pekerjaan nya berat, tapi saya tetap berusaha yang terbaik. Hingga akhir nya sekarang dapet pekerjaan yang lebih baik, gaji lebih baik dan pekerjaan ini permanent. Tapi aneh nya kok pekerjaan permanent saya ini, Kamis, jumat, sabtu, minggu sedangkan di hotel saya kerja permanent Senin, Selasa, Rabu. Kok seperti sudah di atur oleh Tuhan. Padahal saya gak bilang ke tempat kerja ini mau minta hari kamis, jumat, sabtu dan minggu permanent dari jam 2 pm - 10 pm. Di hotel saya kerja senin, selasa dan rabu emang udah dari lama banget dan Itu permanent pagi 8 am - 1 pm. Di dalam doa saya hanya minta yang terbaik menurut Tuhan. Ternyata Tuhan ini mewujudkan nya melalui manager. Mereka kok ngatur nya pas banget. Selama saya disini, saya g pernah kelaperan, kekurangan apapun. Padahal jika di ingat, saya hanya punya ijazah sma dan saya cuma bawa $100 kesini. Justru sekarang kok saya malah punya mobil, rumah, tabungan, saham, pekerjaan. Apapun yang terjadi selalu saya bawa di dalam doa. Jalani seperti air mengalir, serahkan kekhawatiran dan kecemasan kepada Tuhan. Karena Dia melihat semua perkara di dunia ini dan Dia tidak mungkin membiarkan kita kekurangan, jika kita mau berusaha dan berdoa. Jika burung aja Dia pelihara, bunga aja dikasih kecantikan, apalagi kita umat nya. Semua nya yang Tuhan kasih pun bukan milik saya untuk selama nya. Itu semua titipan, tapi sekali lagi, kita harus jalani hidup ini tanpa ketakutan atau kecemasan. Karena Tuhan itu melihat dan mendengar, Dia memelihara kita. Banyak hal menakjubkan di hidup saya dan saya kadang merasa aneh sendiri. Karena saya suka berpikir 'kok bisa ya' hal yang sulit untuk di pikirkan dengan akal sehat. Yuk semangat lakukan yang terbaik dan yang terpenting jangan ngoyo, harus berserah pada Tuhan. Karena terkadang yang terjadi saat ini sulit di mengerti tetapi di akhir kita akan mengerti bahwa Tuhan sudah mempersiapkan rencana yang indah.
Monday, 27 June 2016
Alam bebas bukan untuk ku
Baca2 orang Indonesia yang tinggal di selandia baru dan hidup di alam bebas. Mau duit harus panen sayuran dulu kemudian di jual ke pasar baru deh dapet duit. Mau dapet daging harus berburu dulu. Waduh tidak terbayang betapa keras nya hidup kalo seperti itu. Harus bangun pagi pagi buat bercocok tanam, jualan ke pasar. Pekerjaan kebanyakan diluar ruangan, kalo cuaca hangat mungkin saya akan bahagia. Lah kalo cuaca lagi dingin begini, bisa masuk angin atau rematik kebanyakan kena dingin. Apalagi saya orang nya gak tahan dingin, pake baju berlapis lapis, tapi muka tetep kedinginan dan ujung nya jadi demam. Daya tahan tubuh saya akhir2 ini emang jelek banget. Tiap abis shift overnight, pulang ke rumah langsung demam dan terpaksa saya harus ijin sehari sakit. Mungkin sehari atau dua hari hidup begitu saya seneng, tapi kalo hidup begitu menjadi rutinitas mungkin bukan untuk saya. Paternakan aja udah jarang saya tengok karena sibuk disini. Males nya kalo ke paternakan itu dingin nya gak tahan, walaupun rumah disana ada AC buat heating pas musim dingin dan cooling pas musim panas, tetep yah gak tahan disana. Karena harus ke luar rumah dan banyak kerjaan di luar rumah. Itu yang bikin saya gak kuat. Hal lain yang saya khawatirkan itu kulit saya sensitive, gampang melepuh dan gatel2. Kerja di luar rumah kadang ada serangga, keringetan dan kotor dan ini masalah saya selama di paternakan, kulit pada gatel sementara kerjaan di luar rumah harus di kerjain. Saya gak bisa ngebayangin hidup dari bercocok tanam. Temen aja ngajakin jalan2 pake caravan, tapi Ed emang gak suka caravan atau kemping karena tidak nyaman. Lebih suka nginep di bnb, motel atau hotel. Simpel, gak usah bikin tenda atau nyari parkiran caravan. Selesai liburan tinggak bungkus baju kotor, dan sampe rumah cuma nyuci baju kotor aja. Kalo kemping kan selesai kemping harus bongkar tenda, sampe rumah harus beres2 perlengkapan bekas masak, tidur, baju kotor. Apalagi caravan, selesai liburan harus bersihin caravan, buang air toilet nya, bersihin bekas masak dan tidur. Capek banget ya. Kita suka nya praktis aja, selesai liburan, istrihata di rumah atau balik kerja. Emang sih hidup di alam seperti itu lebih murah, nanem sendiri, ternak sendiri. Liburan nya kemping atau naik caravan hemat biaya hotel. Tapi ribet nya itu gak tahan hehe.. Tapi seperti nya setiap orang punya pilihan nya sendiri dan pertimbangan nya sendiri ya. Apapun pikihan nya yang terpenting kita menikmati hidup ini.
Friday, 24 June 2016
Rumah sederhana sesuai kebutuhan
Setiap menuju tempat kerja, saya suka lewat jalan pintas. Jalan pintas yang saya pakai ini, di kelilingi mansion. Ada yang seperti rumah barbie, rumah gaya prancis, rumah kuno dan megah, ada pula yang hanya kelihatan pagar, rumah nya jauh dari jalan dan di tutupi pagar tinggi dan tanaman. Tamu yang datang harus pencet bell dulu dan biasa nya bisa komunikasi dengan orang di dalam lewat bell di luar. Ternyata salah satu client saya tinggal disana dan hari ini saya berkesempatan masuk ke rumah nya. Taman nya di belakang sangat luas dengan rumput yang cantik dan bisa di pakai untuk main golf. Jumlah kamar tidur ny lebih dari 4. Padahal dia cuma tinggal sendiri dan usia nya hampir 90 tahun. Mau masuk rumah dia harus muter lewat pagar belakang dan semua ny di kunci rapat dan jendela di tutupi gorden. Saya harus teriak teriak sambil ketok2 pintu karena si ibu di dalem gak denger. Ternyata dia ada perasaan khawatir karena dulu maling pernah masuk. Wah saya jadi gak kebayang tinggal di rumah besar sendirian di usia hampir 90 tahun. Urusan bersih2 dia ada pembantu. Tukang kebun datang tiap di panggil. Dia makan dari catering yang di desain oleh dietician yang dikirim dari melbourne. Ada juga yang nganterin dia shopping tiap minggu. Si ibu ini seperti nya orang berpangkat dan penuh wibawa, walaupun sudah tua. Tas nya pun hermes dan di taro di wheely walker 4 roda nya yang dia dorong2 kemana pun dia pergi. Seperti nya dia sangat cemas kalau ada pencuri jadi tas nya selalu dia bawa kemana mana sampai ke dapur dan kamar mandi pun di bawa. Di usia yang tak lagi muda pasti ada perasaan cemas untuk kehilangan perhiasan yang penuh sejarah entah itu cuma sekedar cincin tunangan yang udah gak muat di jari, mungkin itu yang membuat dia cemas. Ini hal yang sangat menarik bagi saya, kamar tidur nya luas dengan dapur, kulkas, tv, sofa, dan kamar mandi di dalam nya. Di luar kamar nya pun ada kamar lain dan dapur dan kamar mandi lain tapi seperti nya jarang di sentuh karena semua nya serba ada di kamar tidur nya. Jadi dia lebih sering di kamar tidur nya dan keluar shopping sama assisten nya. Tadi malam pun saya iseng2 cari mansion yang di jual, ada mansion bekas penyanyi amerika, harga nya jika di rupiahkan 60 milliar atau 6 juta dollar. Tapi kok yang ada di pikiran saya, takut ada hantu atau maling kalo saya lagi sendirian pas Ed lagi keluar kota. Apalagi sekarang tiap minggu Ed keluar kota. Oleh sebab itu, saya gak mau mimpi tinggal di mansion deh takut nanti jadi kenyataan hahaha serem tinggal di rumah besar dan mewah sendirian. Takut ada valak wkwkwk
Sunday, 19 June 2016
Positif nya Indonesia
Seperti nya Indonesia selalu di ceritakan yang negatif2 padahal Indonesia gak se-negatif itu. Banyak hal yang bikin kangen tentang Indonesia :
1. Pedagang kaki lima
Ini kangen nya udah tingkat dewa. Makan bakso, mie ayam, batagor, nasi uduk, nasi kucing di pinggir jalan sambil liat lalu lintas rame2 bareng saudara atau temen. Ini hiburan murah luar biasa dan dapet bonus makanan dan kebahagiaan.
2. Aku rindu warteg
Entah kenapa makanan warteg itu selalu mengugah selera. Walaupun sederhana bahkan kadang cuma nasi, kikil, usus ayam, mie goreng. saya merasa lebih enak makanan warteg ketimbang fine dining? Atau lidah ini udah terbiasa micin dan garam?
3. Ojek bang, kiri bang
Kangen sama ojek. Mau pergi2 tinggal ke pangkalan ojek, gak perlu nunggu taxi. Dan kalo naik angkot kalo mau berenti tinggal ketok2 atap angkot nya atau bilang kiri bang. Kalo disini, harus berenti di halte dan pencet tombol merah di bis. Kalo kelewatan kudu jalan kaki sendiri. Karena gak ada ojek.
4. Pedagang keliling, tukang jahit keliling, tukang sol sepatu keliling, apapun di kelilingin.
Indonesia itu surga buat orang yang males keluar rumah. Mau beli sembako ada tukang sembako keliling, beli sayur pun begitu, mau jajan bakso pun ada tukang bakso keliling, sampe tukang jahit dan sol sepatu pun ada keliling. Sedangkan disini? Harus keluar rumah, jauh pula harus naik mobil. Udah gitu harga nya mahal.
5. Salon murah meriah
Salon di Indonesia itu banyak yang murah meriah. Sedangkan disini, gak ada yang semurah salon di Indonesia. Ini nih yang bikin saya kangen sama Indonesia. Udah salon nya murah, biasa nya deket salon ada pedagang makanan dan bisa makan di salon. Kadang salon kasih minuman gratis entah itu teh botol atau fanta merah.
6. Jakarta tak pernah tidur
Iya tengah malem pun di Jakarta masih ada toko yang buka, entah toko baju, toko kelontong, toko makanan, warung kopi, dll. Sedangkan disini, toko paling lama buka sampe jam 10 malem, itu pun paling hanya hari Jumat dan hanya sedikit yang buka. Selebih nya mereka tutup jam 4-6 sore. Jadi kezel mau belanja tapi toko nya tutup.
7. Cuaca hangat
Banyak orang barat yang pindah ke Indonesia karena faktor ini. Kalo Ed itu ada pengecualian dia emang manusia kutub. Dia lebih suka cuaca dingin. Tapi saya rindu cuaca hangat apalagi di musim dingin begini.
8. Keindahan alam nya
Ini nih hal yang paling penting kalo ke Indonesia, jalan2 ke daerah yang jarang turis biasa nya lebih indah dan lebih bersih. Pas di Bali saya ke pantai yang jarang turis, pokok nya sepi banget dan kebanyakan masyarakat lokal. Deket pantai ada yang jual sate babi dan kita makan sate babi di pinggir pantai. Duh enak banget lagi tuh sate, murah pula, pantai nya bersih dan sepi turis. Kapan2 mau kesana lagi dah cari ibu2 yang jual sate itu. Kita makan sampe nambah 3-4 kali.
Sebenernya masih banyak lagi positif nya Indonesia yang saya rindukan. Tapi cukup sampai disini.
Saturday, 18 June 2016
Apa socmed yg lagi ngetrend saat ini??
Socmed yang saya pakai saat ini hanya facebook dan instagram. Saya lebih sering pake facabook, sementara saya jarang upload dan buka instagram. Saya emang kurang update urusan satu ini. Tapi saya suka stalking socmed orang lain di waktu luang wkwk.. Hal yang paling sering saya stalking itu ask.fm karena semua kekepoan saya terjawab disana. Menurut kalian, apa socmed yang lagi ngetrend saat ini? Kirim jawaban nya ke succchhh33@gmail.com thanks...
Friday, 17 June 2016
Asuransi Ambulance Victoria (AV)
Tau gak penting nya asuransi AV? Kalo dalam keadaan darurat, kita tinggal telpon 000 dan kita dapet bantuan paramedics dan biaya nya di cover oleh AV insurance. Kalau tanpa AV insurance, ongkos panggil paramedics bisa mencapai 1000 AUD atau lebih. Minggu kemarin saya sakit bulanan dan bener2 panik karena di rumah sendirian, udah susah napas sampe nelpon paramedics. Tapi karena adik nya Ed tau kalo nelpon paramedics biaya nya mahal kalo gak punya AV insurance sementara private insurance kadang gak cover biaya tsb. Jadi langsung aja Ed suruh saya batalin dan dia buru2 pulang ke rumah bawa obat. Sebenernya emang nyawa saya tidak terancam saat itu tapi saya panik karena perut keram dan jadi susah napas karena panik. Setelah Ed pulang bawa obat, setengah jam kemudian gak terasa sakit dan saya bisa napas normal lagi. Jadi sejak itu Ed suruh saya daftar AV insurance. Ternyata biaya nya cuma 43.xx AUD setahun. Murah kan? Lebih murah dari biaya asuransi pribadi sebulan. Jadi aja sekalian saya daftarin Ed. karena Ed kan sering ke tempat terpencil, kalo suatu saat dia kecelakaan disana (amit2) dan harus di bawa ke rumah sakit besar di Melbourne pakai air ambulance (helikopter ambulance), semua nya di cover AV insurance. Jadi saran saya, kalo kalian mau liburan ke Melbourne atau Victoria atau kalian tinggal disini. Segera daftar AV Insurance. AV insurance ini asuransi khusus jasa ambulans di Victoria/Melbourne. Entah itu dalam situasi darurat atau saat butuh bantuan paramedics walaupun situasi belum darurat. Semua yang berhubungan dengan ambulance di Victoria ini mereka cover. Untuk family juga ada cuma 87.xx AUD setahun. Saya kemarin daftar yang family buat saya dan Ed, kalo ada anak juga bisa di masukin di family.
Orang tua tdk sll benar
Saya agak gimanaaaa gitu akhir2 ini. Lagi kesel sama orang tua sendiri. Masalah nya saya kan udah berkeluarga tapi mereka masih mau ikut campur urusan saya dan Ed. ya urusan keuangan, pendidikan, dll. Sampe ke arah mengancam. Padahal saya tidak merepotkan mereka sama sekali. Saya disini hidup bahagia. Nyebelin aja kalo mereka ikut campur urusan saya dan Ed sampe memaksa dan mengancam. Saya pingin nya urusan saya dan Ed itu pribadi dan terpisah dari mereka. Puji Tuhan dech saya tinggal jauh dari mereka. Saya gak mau jadi anak durhaka tapi tiap anak punya pikiran nya masing2 dan orang tua gak selalu benar. Dia akhir, anak juga yang menangung resiko atau menikmati kebahagiaan. Yoweslah, saya diemin aja semua nya. Saya tidak pernah mencampuri fanancial mereka atau kehidupan pribadi mereka sampai memaksa dan mengancam. Pokok ny tidak perlu saya umbar detail nya disini, tapi saya dan Ed jadi curiga apa maksud ini semua? Padahal mereka disana masih ada 3 anak. Kenapa mereka sibuk mencampuri urusan pribadi saya sedangkan disana ada 3 anak yg harus mereka urus? Saya sampai gak habis pikir terhadap mereka, mengancam anak sendiri jika tidak mau mengikuti kemauan mereka ckckck... Awal nya bln July sama mau mudik tp gagal karena masalah ini. Karena saya gak tau apa maksud mereka mengancam saya hanya karena saya blm sarjana sementara duit saya jauh lebih banyak dari mereka yg sarjana. Jadi saya merasa benar2 tidak aman untuk pulang sendiri, jadi nunggu Ed libur baru pulang kesana bareng Ed. tapi Ed juga udah muak sama mereka, tentang kelakuan mereka sebelum2 nya di tambah kejadian yang kemarin ini. Bener2 gak habis pikir saya sama orang tua yang mencampuri urusan anak sampai memaksa dan mengancam.
Subscribe to:
Posts (Atom)