Saturday 24 January 2015

ku rayu dan kejar si om (fictional)

aku sudah dapat tas seharga 20 juta, mobil seharga 400 juta, DP rumah seharga 100 juta. aku harus melunasi cicilan rumah. aku harus rajin mendesah supaya si om senang. 'aku kesepian dirumah ini. bahagia ku tak lengkap tanpa mu. aku mau memeluk mu di tempat tidur ku. bilang saja pada istri mu kalau kamu harus ke luar kota. supaya kita bisa mendesah bersama sepanjang malam, aku akan menjaga dan merawat kamu selama disini' itulah rayuan maut ku supaya si om mau menghabiskan weekend bersama ku. sepanjang hari di rumah, aku hanya pakai baju tidur transparan tanpa Bra dan celana dalam. si om pun merasa spesial. kami tonton blue movie bersama. si om pun tak tertahankan, kami pun larut dalam desahan dosa LAGI. aku order makanan dari restauran dekat rumah baru ku untuk lunch. si om pun bahagia. kami istirahat bersama setelah lunch. si om pun makin menggila. di pandangi nya payudara ku yg menantang, pantat ku yg besar dan vagina ku yg montok. akhir nya ku buat si om mendesah lagi hingga tertidur. setelah nya, kami pun pergi ke mall untuk makan malam. disana kita lihat promosi travel. untuk seorang pebisnis, dia suka menabung uang. dan kami pun masuk ke toko travel tsb. 'aku pingin ke paris dengan mu, kota romantis di dunia, lagian ada diskon juga' kata kata mu membuat si om gak enak hati. di pesannya tiket ke paris. 'aku mau kelas pertama. aku bahagia di kelas pertama. tidak mungkin seorang bos seperti mu duduk di kelas ekonomi' dengan sengaja ku ucapkan hal itu di depan staff travel. supaya si om gak enak hati. kami pun akhirnya pesan kelas pertama. ' sayang, minggu ini kita harus bayar cicilan rumah baru. siapa lagi yg akan mebayar kalau bukan kamu ' kata kata tersebut membuat si om merasa bahwa membayar cicilan rumah adalah tugas nya. ku saran kan dia membayar 400 juta setiap bulan. supaya cepat lunas dan aku gak cemas jika si om berpindah ke lain hati. 'sayangku, kamu bayar 400 juta setiap bulan untuk rumah kita. supaya kita gak bayar mahal bunga bank' otak bisnis si om pun mulai bekerja. daripada kasih duit ke bank, mending bayar nya yg gede tiap bulan supaya cepat lunas. BERSAMBUNG

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.