Sunday 4 January 2015

pekerjaan : menyiram pohon

berhubung disini lagi spring dan kami menghabiskan waktu di paternakan kami. banyak banget pohon yang baru ditanam. pas menanam pohon tersebut, kami pakai segala kimia untuk menampung air tapi tetap saja harus disiram tiap hari. untuk menyiram pohon tersebut, menghabiskan waktu beberapa jam. kami menyiram di pagi dan malam hari. supaya air yang disiram gak langsung menguap. penyiraman dimulai dari jam 7 atau 8 malam dan berakhir di tengah malam. gila gak sih? nyiram pohon aja berjam jam begitu. nyiram pohon udah kayak profesi sampe berjam jam begitu. kok bisa berjam jam? begini kronologis nya, kami menyiram pake selang. pohon di sekitar pagar paternakan bagian depan lebih dari 70 pohon pinus dan dibagian terluar ada pohon lily pilly yang juga lebih dari 70 pohon. terus di area tengah, ada pohom buah2an sekitar 30 pohon. di dekat taman buah, ada kebun sayur. setelah itu, saya harus nyiram beberapa english box yang ada di driveway. disana juga tertanam australian native plants. terus beralih ke bagian dekat rumah holiday house ada lebih dari 10 pohon mawar. kemudian beralih ke water tank, ada semak dengan puluhan jenis semak yang baru ditanam. kemudian saya tepar. itu baru seperempat bagian dari paternakan. suami saya nyiram sisa nya pake watering can. bisa dibayangkan? gak bisa! karena selang kita gak cukup panjang buat nyirem semua pohon. oleh karena itu, biasa nya saya udah tidur, dia masih belom selesai nyiram pohon. kok gak bikin irrigation system? gini deh, buat bikin yg begituan mahal (sekitar $4000/40 juta) disisi lain, kita cuma nyirem pas musim panas. tumbuhan tersebut cuma butuh disirem selama 2-3 periode summer. karena di tahun tahun setelah nya, otomatis akar nya udah bisa menemukan sumber air sendiri. nah terus buat apa tuh watering system yang udah dipasang mahal mahal? terus kita juga masih banyak pengeluaran. misal nya, gw berniat membangun green house supaya bisa nanem sayur 4 musim. terus suami gw mau membangun gudang yang lebih gede. eh buset, gudang kita yang sekarang lebih gede dari rumah ortu gw. jadi gw gak tau mau segede mana dia ngebangun.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.