Monday 7 September 2015

Jualan Bunga

Kemarin pagi saya memotong 20 tangkai bunga dari kebun dan membuat nya menjadi 2 ikat bunga. Sambil bergumam 'inilah awal penentu kesuksessan ku terhadap bunga' Ed sangat marah karena saya potong bunga yang seharus nya menghiasi kebun. Tapi apalah arti bunga yang mekar disana jika kami lebih menghabiskan waktu di rumah di kota ketimbang di desa. Ed pun berkata 'no one will buy it, who going to pass our home' berhubung rumah kita terletak di jalan sempit (bukan jalan besar dengan banyak mobil lalu lalang). Tapi bagiku, apasalah nya mencoba, berhasil atau tidak itu urusan belakangan. Yang penting aku sudah mencoba dan berusaha. Tadi pagi saya bangun agak telat, jam 10 pagi saya letakan 2 ikat bunga tsb di bekas botol minuman 1.5 liter sebagai vase nya dengan jar bekas jam di samping nya untuk pembeli meletakan uang nya dan di taruh lah kedua benda itu di pinggir jalan dekat rumah saya. Sementara saya di dalam rumah main Hp dan laptop, sambil membersihkan dapur dan lantai. Jam 11 siang saya keluar rumah, bunga itu masih disana dengan kondisi mengenaskan. Air nya tumpah, vase ny jatuh tertiup angin. Saya kembali ke rumah untuk ambil ember dan diisi air yang banyak supaya tidak tumpah lagi jika tertiup angin. Saya pindahkan bunga itu ke ember dan membersihkan kotoran di bunga itu dengan air dari ember tsb. Pikir saya, jika 2 ikat bunga pun tidak ada yang membeli. Maka besok saya mau bawa ke kantor buat di pajang disana. Jam 5 sore saya keluar rumah, mengeluarkan bin untuk truk sampah besok pagi. Dan taraaa bunga nya sudah gak ada. Kedua nya hilang. Saya cek jar tersebut. Ada 4 coin $2. Betapa haru ny hati saya, saya jual bunga itu $4/bunch. Di jalan yang hanya dilewati sedikit mobil, tapi bunga tsb laku. Ternyata itu membuktikan omongan Ed tidak benar. Seperti ny ada 2 orang berbeda yang membeli bunga itu. Karena 2 coint di luar jar dan 2 coin di dalam jar. Karena saya percaya bahwa rezeki itu tidak tertukar, seperti hal ny jodoh. Walaupun rumah saya di jalan kecil dengan sedikit mobil yang lewat, di tambah cuaca buruk (hujan dan angin kencang) tapi masih ada yang membeli bunga itu. Langsung dong telpon Ed yang masih di kantor untuk pembuktian ucapan dia yang gak benar. Tidak ada satupun yang mampu menghalangi saya. Pelajaran yang saya petik hari ini, tantangan terbesar untuk sukses/maju itu bukan ucapan atau tindakan negative dari orang lain, dan support terbesar untuk maju/ sukses itu pikiran positif diri sendiri.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.