Saturday 19 September 2015

Put my self into other people shoes

Jujur saja, saya bekerja karena jiwa. Saya mencintai pekerjaan saya dan tempat bekerja sudah seperti rumah sendiri. Saya perlakukan tempat itu sebagai mana saya memperlakukan rumah saya. Misal nya, jika AC bekerja terlalu lama maka saya matikan supaya hemat listrik, jika selesai menggunakan sesuatu saya kembalikan, jika ada kotoran berserakan saya sapu, barang2 kotor maka saya bersihkan. Tanpa permintaan atasan. Karena itulah saya, saya gak pingin taking advantage dari perusahaan. Walaupun kebanyakan staff lain pada taking advantage. Jangan tanya berapa staff yang gak peduli untuk hemat listrik, hemat air, hemat gas. Mereka boros secara sengaja dan gak peduli, jelas gak peduli karena bukan mereka toh yang bayar tagihan itu semua. Justru mereka terima bayaran. Saking gak mau rugi nya, mumpung di sediakan secara bebas oleh perusahaan, sampe toileteries pun di bawa pulang untuk keperluan pribadi. Bahkan ada staff yang udah lama gak beli sabun, shampoo karena dia selalu bawa pulang barang2 tsb dari kantor. Padahal bos kan menyediakan barang tersebut untuk tamu. Apa susah nya sih berhemat demi meringankan tagihan pemilik perusahaan. Bukankah jika perusahaan mendapat keuntungan semakin besar, maka pemilik akan ekspand perusahaan nya dan jika perusahaan membesar, kita2 juga toh yang menikmati. Saya gak ada rasa iri sama sekali ke pemilik yang notabene gak kerja banyak tapi dapat keuntungan. dia kan investasikan uang nya di situ, lalu jika perusahaan merugi dia juga yang tanggung dan staff tetep dapat gaji loh. Jika merasa bahwa pemilik tidak adil, karena meraup puluhan ribu dollar setiap minggu nya dari hasil kerja kita, kalau mau seperti pemilik maka bisnis sendiri aja supaya bisa seperti pemilik yang keliatan nya santai dan dapat uang dari hasil kerja staff. Saya paling gak suka sama orang yang mentang2 bukan urusan dia, mentang2 di fasilitasi maka menggunakan nya secara aji mumpung. Cobalah posisikan diri kita ke posisi bos kita. Kebetulan saya kerja di perusahaan keluarga. Jadi kami akrab dan pemilik memang sangat baik hati. Dia kasih kita fasilitas supaya kita nyaman dan betah kerja disana. Tapi cobalah tau diri sedikit aja. itulah manusia, di kasih enak malah melunjak.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.